
Sintang, Kalbar – Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Sosialisasi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sintang pada Kamis, (15/9) di Balai Praja Kantor Bupati Sintang.
Sosialisasi dibuka oleh Bupati Sintang yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan Selimin, SE, M. Si.
Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan Selimin menyampaikan, bahwa Kabupaten Sintang juga terpapar penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak pada menjelang Idul Adha 2022 kemarin. Oleh karena itu, Pemkab Sintang langsung memberikan respon dengan membentuk Satuan Tugas Pengendalian dan Penanganan Penyakit Mulut dan Kaki yang kemudian langsung bekerja efektif dan aktif di lapangan.
“Saat ini sudah zero case PMK di Kabupaten Sintang. Namun, saya menghimbau, kita semua agar tetap selalu waspada dan mengantisipasi supaya tidak terjadi di kemudian hari,” ujarnya.
“Kami berharap, jajaran Pemkab Sintang bisa serius mengikuti sosialisasi ini sehingga kita mendapatkan informasi mutakhir dan ada cara baru yang efektif untuk mencegah penularan virus penyebab penyakit mulut dan kuku,” imbuhnya.

Koordinator POH dan Kelembagaan Veteriner pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, drh. Tri Hartati Wulandari menjelaskan, untuk virus penyakit mulut dan kuku pertama kali menyerang Indonesia pada tahun1887 yang lalu akibat impor sapi dari Belanda. Pada 1986 Indonesia dinyatakan bebas PMK. Kemudian, 9 Mei 2022 terjadi lagi kasus penularan PMK di Jawa Timur dan Aceh. 12 Mei 2022, Kalimantan Barat dinyatakan tertular PMK. Namun, Kalimantan Barat sudah dinyatakan zero case PMK dan sampai sekarang belum ada kasus PMK di Kalimantan Barat.
“Untuk Kabupaten Sintang, terjadi kasus PMK di tiga kecamatan yakni Tempunak, Sintang dan Sungai Tebelian. Yang terjangkit 76 ekor sapid an sudah dinyatakan sembuh. Vaksin untuk Kabupaten Sintang sebanyak 3.100 dosis dan sudah digunakan 2. 487 dosis atau 80, 23 persen. Semoga Sintang tetap zero case untuk kasus PMK,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom menyampaikan, masalah penyakit mulut dan kuku sudah ditangani dengan baik di Kabupaten Sintang.
“PMK sudah tertangani dengan baik di Kabupaten Sintang serta vaksinasi terhadap hewan ternak berjalan lancar. Pemkab Sintang juga mendukung dengan penggunaan dana Belanja Tidak Terduga. Untuk dosis booster sedang diupayakan dan Bupati Sintang sudah membentuk satgas khusus menangani PMK. Satgas PMK sangat aktif sehinga PMK di Sintang bisa ditangani dengan baik,” terangnya.
Sementara, dia berharap, sosialisasi ini dapat menawarkan sesuatu yang baru untuk menangani PMK ini. “Kami mendapatkan informasi terkini kasus PMK di Kalimantan Barat dan informasi kelanjutan vaksinasi PMK di Kalbar,” harapnya.
Sosialisasi tersebut dihadiri, jajaran Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Elisa Gultom, M. Si Kepala Dinas Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang dan jajaran, para penyuluh, dan anggota Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Kabupaten Sintang.