• Senin, 16 September 2024. Jam: 02:05

Kapus Serangas Keluhkan Program ODF Banyak Kendala

Sintang, Kalbar – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Serangas, Anasias Agus Dwi Leksono mengeluhkan banyaknya kendala pada program ODF di Puskesmas Serangas. “Kesadaran masyarakat yang kurang untuk melaksanakan program ODF menjadi masalah utama lambatnya program ini terlaksana,” kata dia, saat diwawancarai media rakyatborneo.com.

Dalam program Open Defacation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan, menurutnya, memang menjadi hal yang paling menentukan. Anasias mencontohkan pelaksanaan ODF di Desa Ratu Damai. Dia mengaku heran saat petugas kesehatan melakukan pendataan kepemilikan WC di rumah warga. Ternyata ada warga yang mengaku tidak memiliki WC saat ditanya oleh petugas. Padahal warga tersebut memiliki WC.

Ketika pihaknya bertanya pada warga tersebut, mengapa dia mengaku tidak memiliki WC. Warga itupun mengaku bosan ditanya karena tidak pernah menerima bantuan dari desa. “Kami ingatkan warga tersebut, jangan begitu pak, mungkin ada kebijakan sendiri dari pemerintahan desanya. Tapi jangan karena tidak dapat bantuan dari desa, bapak langsung berbohong tidak ada WC,” ceritanya.

Dikatakan dia, untuk desa ODF, sejak tahun 2020, di Puskesmas Serangas, sudah ada 2 desa bebas ODF. Desa Sungai Deras kalau tak salah deklerasi ODF tahun 2019. “Tahun 2020 Desa Lepung Pantak yang melakukan deklerasi bebas ODF,” ungkap Anasias Agus Dwi Leksono, Sabtu (26/11).

Dalam pelaksanaan ODF, kata dia, pihaknya juga meminta bantuan Babinsa untuk mengajarkan kekompakan pada masyarakat. Karena memang ada masyarakat yang sudah mendapatkan bantuan closet tapi tidak membuat WC.

Dia mengatakan, mengatakan bahwa desa bebas Open Defacation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan merupakan salah satu program yang akan dipacu oleh Puskesmas Serangas.

Dia mengatakan, dalam pelaksanaan program desa ODF ini, pihaknya tidak mengejar kuantitas. Tapi pihanya ingin bagian kesling membuat pondasai bertahap untuk desa menuju ODF. “Jangan dilaksanakan ke semua desa secara bersama. Tapi akhirnya tidak mampu,” ujarnya pada media ini.

Read Previous

Desa Natai Panjang Deklarasi ODF  

Read Next

Misa Perdana Uskup Terpilih di Gereja Agung Sekadau