Sintang, Kalbar – Kondisi infrastruktur jalan di daerah perbatasan Kabupaten Sintang (Indonesia) dengan Serawak (Malaysia) rusak parah. Kerusakan jalan ini menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi tidak maksimal. Para tenaga kesehatan menjadi terhambat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat di desa-desa karena kondisi jalan yang rusak parah.
Demikian diungkapkan Ricky Natanil Sucipta, Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Merakai. Dia mengatakan, infrastruktur jalan yang rusak menjadi kendala utama pelayanan Puskesmas Merakai dalam merujuk pasien ke RSUD Ade M Djoen Sintang. “Kami juga kesulitan mendatangi pasien yang akan rujuk, akibat jalan yang rusak,” kata dia, saat diwawancarai rakyatborneo.com, Rabu (23/11).
Dikatakan dia, jika curah hujan sangat tinggi, maka kondisi jalan akan semakin rusak parah. Apalagi kalau kalau sudah hujan 4 hari berturut-turut, pihaknya tidak bisa merujuk pasien atau mengunjungi pasien.
Ricky menceritakan, karena ruas jalan banyak yang rusak parah, jika ada pasien yang harus rujuk, maka alternatifnya lewat jalur air. “Tapi, yang kami takutkan kalau ada pasien-pasien yang sifatnya emergency, yang gawat darurat seperti ibu hamil saat harus rujuk. Kami takut siapa tahu ada apa – apa di jalan, tidak bisa datang ke Sintang. Makanya kami jarang menggunakan jalan darat. Jadi alternatif lain kami menggunakan transportasi air,” bebernya.
Dikatakan dia, kondisi jalan dari Merakai sampai Seputau Tiga, yang jaraknya dekat, tapi susah untuk dilewati. “Biasanya mobil kami amblas di ruas jalan ini. Begitulah permasalahan kami jika ingin merujuk pasien,” kata dia.
Saat ini, kata dia, Puskesmas Merakai juga terkendala dengan rusaknya mobil Pusling akibat melewati jalan yang rusak. “Mobil Pusling kami sedang diperbaiki. Ya karena melewati jalan yang memang rusak parah dari Merakai sampai Sintang, akhirnya mobil kami rusak,” ungkapnya pada sejumlah wartawan.
Dikatakan dia, jika menggunakan jalur darat untuk sampai ke Sintang membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Sedangkan melalui jalur sungai sekitar 3 jam. Tapi jika dalam kondisi curah hujan tinggi, jalur darat dari Merakai ke Sintang membutuhkan waktu 8 jam perjalanan.
“Kalau kami menggunakan jalur sungai, maka ongkosnya juga lebih mahal. Dari sungai menggunakan speed boat harganya Rp300.000 untuk 1 orang. Sedangkan jalur darat dengan mobil Rp200.000,” bebernya.