• Minggu, 15 September 2024. Jam: 23:02

Puskesmas Jelimpau Ajak Para Ibu Kelola Makanan Cegah Anak Stunting

Sintang, Kalbar – Di tahun 2021 lalu, angka stunting di Kabupaten Sintang tertinggi ke dua se-Kalbar. Tingkat persentase angka stunting mencapai 38,2 persen. Untuk menekan angka stunting ini, Kabupaten Sintang melaksanakan berbagai program. Salah satunya program Kujau Emas, yang dilaksanakan oleh Puskesmas Jelimapau.

“Kami sedang gencar melaksanakan program pencegahan stunting. Program ini kami berinama Kujau Emas. Program Kujau Emas ini kepanjangan dari Kumpulan Remaja dan Ibu Empati Mencegah Anemia dan Stunting,” katanya, saat diwawancarai media rakyatborneo.com di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Kamis (24/11).

Dia mengatakan, Kabupaten Sintang berhasil menempati peringkat 1 (satu) pada penilaian kinerja 8 Aksi Konvergensi Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2021. Dengan demikian, Kabupaten Sintang sudah 4 tahun berturut-turut mendapatkan peringkat pertama sebagai kabupaten di Kalimantan Barat dengan kinerja terbaik dalam 8 Aksi Konvergensi Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

“Di Puskesmas Jelimpau sendiri, kami mempunyai program unggulan Kujau Emas,” katanya lagi.

Dikatakan dia, program tersebut mengajarkan ibu-ibu dalam mengelola makanan agar anaknya tidak stunting. Pihaknya juga bekerja sama dengan Wana Visi, memberikan pelatihan PNBA. “Bagi yang remaja, kami memberikan penyuluhan dan tablet tambah darah,” ungkapnya.

Dikatakan dia, untuk program gizi juga rutin dilaksanakan setiap bulan oleh posyandu yang ada. “Kemudian ada pelatihan tumbuh kembang anak, yang mendatangkan psikolog dari Sintang, kalau untuk ANC (periksa hamil) juga akan kami lakukan pemeriksaan rutin. Jadi puskesmas melayani, di polindes juga tetap melayani,” kata dia.

Dikatakan dia, saat ini di wilayah kerja Puskesmas Jelimpau terdapat 7 kasus gizi buruk, 30 kasus gizi kurang, 165 stunting.

Untuk stunting ini, indikatornya masih berdasarkan tinggi badan yang tidak sesuai umur. Padahal stunting banyak indikatornya. Termasuk dari kemampuan IQ nya dan perkembangan fisiknya.

“Kalau untuk stunting kita di angka 27 persen dari jumlah anak. Jadi memang cukup tinggi kalau untuk kasus stunting,” kata dia.

Read Previous

Turnamen Futsal Cup IV Dinkes Ajang Olahraga Nakes

Read Next

FKUB Dikukuhkan, Wakot Harap Terus Rawat Kerukunan Beragama