Singkawang, Kalbar – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat menggelar Talkshow “Keladi Singkawang Menyapa Dunia” di Restoran Kampung Batu, Rabu (10/8). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Olahan Komersial Keladi Singkawang Menuju Pangan Berkelas” ditujukan untuk mempromosikan produksi pangan lokal yang dihasilkan oleh para petani Kota Singkawang.
Staf Ahli Wali Kota Singkawang Bidang Kemasyarakatan dan SDM Bujang Syukri menyambut baik penyelenggaraan kegiatan talkshow yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat ini.
Ia mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat yang telah membantu mempopulerkan Keripik Keladi SAHIRA Singkawang dalam pertemuan G20 di Bali.
Selain para petani lokal, dia menilai kegiatan ini menjadi suatu bentuk dukungan serta keseriusan pemerintah dalam mendukung para pelaku UMKM. Banyaknya inovasi produk olahan keladi bernilai komersial tinggi yang dikemas oleh para UMKM kota Singkawang menjadi pendorong dilaksanakannya kegiatan ini.
“Atas nama Pemerintah Kota Singkawang, saya ucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat dan berbagai pihak lainnya yang telah membantu dan mengawal perjalanan keripik Singkawang menjadi salah satu suguhan pertemuan G20 di Bali,” ujar dia.
Ia mengajak, masyarakat untuk mencintai produk olahan pangan lokal. Ia mengatakan hasil bumi dari para petani lokal juga memiliki kualitas yang baik. Hasil bumi ini kemudian dikemas menarik oleh para pelaku UMKM dan diperjualbelikan secara massif dan seluas-luasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero mengatakan keladi yang diproduksi para petani Kota Singkawang kini telah mendunia. Oleh karena itu, Ia meminta seluruh pelaku UMKM untuk lebih melek perkembangan teknologi guna memasarkan produk-produk olahan pangan.
“Singkawang kini telah menyapa dunia melalui pangan lokalnya yaitu Keladi atau Talas. Melalui kegiatan talkshow ini, kita berupaya untuk tidak hanya mempromosikan produk olahannya saja. Kita juga semakin mengetahui ragam-ragam manfaat dari pangan lokal tersebut bagi kesehatan,” jelas dia.