Mempawah, Kalbar – Bupati Mempawah Erlina dan Sekretaris Daerah bersama Forkopimda serta para camat se- Kabupaten Mempawah melaksanakan Gemapatas (Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas) yang dipusatkan di Halaman Kantor Camat Mempawah Timur, Jumat (3/2).
Di tempat yang sama, Erlina juga berkesempatan memasang patok bersama Forkopimda dan Kepala Kantor BPN Kabupaten Mempawah.
Gemapatas juga diadakan hampir sebelumnya dengan Menteri Pertanian dan Perencanaan Wilayah Badan Pertanahan Nasional Indonesia, Hadi Tjahjanto, dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dan diikuti secara bersamaan oleh 33 provinsi Indonesia, total 1 juta. poster Serta diskusi interaktif di beberapa provinsi yang berbatasan langsung dengan negara lain, termasuk Kalimantan Barat.
Bupati Mempawah Erlina mengucap syukur dan berterimakasih kepada kementerian. Menurutnya program Gemapatas tak hanya melindungi tanah masyarakat, tetapi juga aset- aset daerah lainnya yang berpengaruh kepada tertib administrasi pemerintah daerah hingga ke desa.
“Saya juga ucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada BPN yang telah melaksanakan program persertifikatan tanah, terlebih di Kabupaten Mempawah. Baik kepada masyarakat, maupun aset pemda. Baik melalui pendistribusian tanah maupun Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL),” tuturnya.
Tidak lupa, ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Mempawah untuk memasang patok atas kepemilikan tanah. Dan jika terdapat permasalahan dapat menindaklanjutinya dengan mendatangi Kantor BPN Kabupaten Mempawah.
“Untuk di Mempawah sendiri akan dilaksanakan pemasangan 100 patok di 6 (enam) desa dan 1 (satu) kelurahan. Semoga dapat mendatangkan manfaat dan meminimalisir permasalahan- permasalahan di kemudian hari,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, dia menyerahkan secara simbolis 100 sertifikat tanah dan 3 sertifikat aset Pemerintah Kabupaten Mempawah.
Sementara itu, Kepala Kantor BPN Kabupaten Mempawah Wendi Isnawan mengatakan bahwa tujuan Gemapatas yakni untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga tanah yang dimiliki. “Pasang patok, anti cekcok anti caplok,” pungkasnya.
