Sintang, Kalbar – Ketua Komisi A DPRD Sintang, Santosa mengatakan, banyak masyarakat di wilayah Kecamatan Kayan Hulu dan Kecamatan Kayan Hilir yang krisis air bersih. Mereka sangat mengharapkan pembangunan sarana air bersih. Saat ini, warga sulit mendapatkan air bersih karena sungai di wilayah setempat tidak layak konsumsi.
“Kebutuhan akan air bersih menjadi salah satu keluhan utama masyarakat di wilayah Kayan,” ungkap Santosa, Senin (4/6).
Keluhan tersebut, katanya, disampaikan masyarakat secara langsung pada dirinya, ketika ia berkunjung ke desa-desa tersebut. Dikatakan dia, desa yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Nanga Mau, Desa Nanga Tonggoi, Dea Lengkong Bindu, Desa Jambu dan Desa Nanga Tampang.
Semua masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai rata-rata mengalami krisis air bersih. Karena air sungai yang sangat keruh dan tidak layak konsumsi. “Jangankan untuk dikonsumsi, buat mandi cuci kakus atau MCK, tidak layak,” kata Santosa.
Dikatakan Santoso, kebutuhan akan air bersih mutlak diperlukan warga karena sangat berpengaruh pada kesehatan. Ketersediaan air bersih yang layak konsumsi, tentunya akan membuat masyarakat semakin sehat dan terhindar dari penyakit.
“Kondisi air yang tidak layak tentunya bisa mengakibatkan penyakit. Makanya kita berharap saranan air bersih bisa direalisasikan warga. Kita paham pemerintah mengalami keterbatasan akibat dampak pandemi COVID-19. Namun kita tetap berharap pembangunan sarana air bersih bisa menjadi skala prioritas pembangunan di Kabupaten Sintang,” harapnya.
Ia juga memastikan keluhan masyarakat tentunya akan disampaikan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sintang. Agar dianggarkan segera dalam Anggaram Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mengatasi keluhan utama masyarakat di daerah Kayan.
“Ini sudah menjadi tugas kami sebagai wakil rakyat dari dapil Kayan untuk menyuarakan serta menyampaikan kepada pemerintah agar segera ditindaklanjuti. Mudah-mudahan usulan masyarakat bisa direalisasikan dalam APBD Sintang,” ujarnya.