Kapuas Hulu, Kalbar – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI melaksanakan Peluncuran Peta Jalan (Roadmap) Sanitasi Sekolah 2024 – 2030. Kegiatan yang bertempat di Hotel Maia Jakarta ini diikuti juga secara virtual melalui aplikasi zoom dan kanal YouTube Direktorat SMP oleh UPT Kementerian, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta satuan-satuan pendidikan jenjang PAUD, DIKDAS, DIKMEN dan DIKMAS yang menjadi sasaran binaan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) tahun 2024 (28/02).
Dalam sambutannya, Irwan Syahrir, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUDDIKDASDIKMEN) mengatakan bahwa kualitas kesehatan peserta didik menunjang peningkatan kualitas pendidikan. “Contoh kecil, pembiasaan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir berkontribusi menurunkan diare sampai 47% dan mengurangi angka absensi sampai 50%,” kata Irwan. Irwan juga menyampaikan bahwa 3,1 juta peserta didik belum menikmati sarana air bersih, 8,9 juta belum memiliki akses kepada sarana sanitasi yang layak, dan 3 dari 4 satuan pendidikan belum memiliki fasilitas CTPS.
GSS sendiri merupakan program yang berfokus pada usaha 5 sehat, yaitu : 1) Sehat Bergizi, 2) Sehat Imunisasi, 3) Sehat Fisik, 4) Sehat Jiwa, dan 5) Sehat Lingkungan. Berkaitan dengan usaha sehat lingkungan, kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan adalah 1) Pembiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), 2) Penyediaan Toilet Layak dan Terpisah (Berbasis Gender) dan Sarana Air Bersih, 3) Edukasi Pemilahan dan Pengolahan Sampah, 4) Implementasi Manajemen Kesehatan dan Kebersihan Menstruasi untuk Peserta Didik Puteri.
Sebagai bentuk dukungan, Dirjen menyampaikan bahwa Kementerian telah menyediakan menu pembangunan toilet baru dan menu perbaikan sarana sanitasi; keduanya berbasis DAK (Dana Alokasi Khusus). Dirjen juga mendorong agar pemerintah daerah turut mengalokasikan anggaran. Di samping itu, satuan pendidikan juga dapat memanfaatkan dana BOS untuk memperbaiki kualitas sarana sanitasi di sekolah.
Acara peluncuran berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Turut memberi sambutan, Kannan Nadar, Ketua Program WASH (Water – Sanitation – Hygiene) UNICEF Indonesia. Di samping mengapresiasi Kementerian yang telah bekerja sama dengan WASH, Nadar berharap peta jalan sanitasi sekolah dapat mendukung tercapainya Target Pembangunan Berkelanjutan (SDG, Sustainable Development Goals).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, menyatakan kesiapan Dinas untuk mendukung program GSS tersebut. Dinas sendiri sudah membentuk kelompok kerja (PDM) untuk mengelola program ini, yakni PDM 11 Gerakan Sekolah Sehat. Pada tahun 2024, ada 4 (empat) satuan pendidikan yang menjadi sasaran binaan GSS, yaitu TK Terpadu Karya Budi Putussibau, SDN 04 Putussibau, SMPN 8 Putussibau, dan SMAN 2 Putussibau. Di samping itu Petrus menekankan agar Dapodik sarana prasarana semua sekolah diisi dengan cermat sesuai keadaan sebenarnya. Data adalah dasar utama rencana kegiatan pembangunan.