Ketapang, Kalbar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Ketapang menggelar Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64 se-Kalimantan Barat, di Halaman Kantor Bupati Ketapang, Sabtu (27/01).Dengan mengangkat tema “Aksi Bergizi Akbar 3000 Siswi Cegah Stunting”, HGN ini menampilkan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya, senam bersama, Sarapan Pangan Lokal, Penyuluhan Gizi, Aksi Serentak minum Tablet Tambah Darah (TTD) dan Skrining HB (Anemia).
“Peringatan Hari Gizi Nasional ini tidak terlepas dari isu masalah stunting, upaya kita dalam pencegahan stunting sudah berjalan baik program dari pemerintah daerah atau instansi yang terkait,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Dinkes dr. Feria Kowira, M.M.
Stunting masih menjadi persoalan besar untuk diselesaikan bersama, dikarenakan stunting tidak hanya berdampak kepada kondisi fisik anak namun juga kepada kesehatan dan kemampuan berpikir anak.“Anak stunting nantinya akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang produktivitasnya rendah yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan semakin menimbulkan persoalan ketimpangan hingga kemiskinan,” ujar dr. Feria.
dr. Feria menerangkan, generasi penerus yang stunting akan membawa masa depan yang stunting juga, maka daripada itu pencegahan stunting ini dimulai sejak dini seperti di kalangan usia remaja putri dengan melakukan aksi gizi di sekolah.“Melakukan aksi gizi memiliki tujuan agar remaja putri nanti memiliki status gizi yang optimal yang akan menjadi calon seorang ibu agar dapat mencetak generasi emas,” ucapnya.
Banyak permasalahan-permasalahan lainya yang mempengaruhi kesehatan gizi seperti pergaulan, kesehatan fisik, kesehatan mental, perkawinan anak dan lainya. Selain itu juga ada kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, sanitasi, Penyakit Tidak Menular, Narkoba, hidup sehat dan kekerasan.
“Mengatasi hal ini diperlukan kerjasama antara Pemkab Ketapang, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan organisasi profesi kesehatan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kita untuk mulai meningkatkan kualitas hidup generasi muda di Kabupaten Ketapang,” terang dr. Feria.
dr. Feria berharap dengan Aksi Bergizi Akbar ini akan timbul keinginan dan kesadaran remaja untuk turut berpartisipasi aktif dalam mempercepat penurunan stunting.“Saya harapkan program ini terlaksana dengan baik dan berkelanjutan di sekolah, serta menginspirasi banyak pihak lainnya di Kabupaten ketapang bahkan di Provinsi Kalimantan Barat untuk ikut berkontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting,” harapnya.
Kegiatan Aksi Bergizi Akbar 3000 siswi ini terdiri dari Siswi (pelajar/remaja putri) perwakilan dari masing-masing sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat yang ada di lingkungan kota Ketapang dengan tujuan untuk pencegahan stunting di usia remaja, melalui perbaikan dan pemenuhan gizi. ** (Fb Diskominfo ketapang)