Sukadana, Kalbar – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Minggu ke-4 Januari 2024. Rakor dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian secara virtual. Bertempat di Ruang Rapat Bupati Kayong Utara di Sukadana, Senin, (29/01).
Rakor ini diikuti oleh Pj Sekda KKU, Rene Rienaldy, Asisten II Erwin Sudrajat, unsur Dinas Pertanian (Distan) KKU, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag), Dinas Perhubungan Kayong Utara, dan Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (ESDA) Sekretariat Daerah (Setda) KKU.
Dalam Rakor tersebut, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan beberapa poin penting terkait pengendalian inflasi di daerah, antara lain:
yang Pertama Percepatan distribusi cabai. Mendagri meminta daerah-daerah yang memiliki stok cabai tinggi untuk mempercepat distribusinya ke daerah-daerah yang kekurangan.,
Yang Kedua Penanaman cabai dan bawang merah. Mendagri mendorong daerah-daerah untuk segera melakukan penanaman cabai dan bawang merah untuk mengantisipasi inflasi di bulan Maret dan April 2024.
Yang Ketiga Optimalisasi panen padi. Mendagri meminta daerah-daerah yang sedang panen padi untuk mengoptimalkan panen dan penyerapan oleh Bulog. Lebih lanjut
yang keempat Pengawalan tanam padi. Mendagri meminta daerah-daerah yang akan melakukan tanam padi pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2024 untuk mengawal proses tanam dengan baik.
Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kayong Utara akan menindaklanjuti arahan Mendagri terkait pengendalian inflasi di daerah.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan seluruh dinas terkait untuk memastikan langkah-langkah pengendalian inflasi di Kayong Utara berjalan dengan baik,” kata Romi.
Romi menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara juga akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap harga-harga bahan pokok di pasaran.
“Kami akan terus memantau harga-harga bahan pokok di pasaran dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga,” tegasnya. (Prokopim Setda KKU)