• Thursday, 13 February 2025. Jam: 06:18

575 Kasus HIV di Sintang

Sintang, Kalbar – Jumlah kasus HIV di Kabupaten Sintang sebanyak 575 kasus. 137 diantaranya sudah meninggal. Sintang sudah terjajah oleh HIV. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi.

Dia mengungkapkan kasus HIV di Kabupaten Sintang cukup tinggi. Dikatakannya, jika seseorang sudah dinyatakan positif HIV maka  harus dipantau sampai dengan meninggal. “Dari dia hidup sampai meninggal dia harus dipantau terus,” tegasnya, Minggu (30/10).

Ia menyebut, sebenarnya Sintang ini bisa dikatakan sudah terjajah dengan HIV. “Jadi kita mau apakan ini? Makanya masyarakat yang belum kena ini harus diberikan edukasi. Melalui edukasi, masyarakat masyarakat yang belum kena belum HIV diharapkan tergugah kesadarannya,” ucapnya.

Kedua, jangan sampai stigma ini terjadi. Karena harus diakui kadang-kadang stigma ini masih terjadi. “Bahkan maaf ngomong, stigma ini kadang oleh orang kesehatan sendiri,” ucapnya.

Ia berharap agar kasus HIV dicari sebanyak-banyaknya supaya tidak sampai terjadi AIDS. “Dengan cepat ditemukan HIV mudah-mudahan tidak terjadi AIDS, kan gitu,” ujarnya.

Adapun mereka yang yang terdata sudah dipantau semua. “Jadi saat kasus ditemukan, seterusnya akan kita pantau,” ujarnya.

Dikatakannya, permasalahan dalam penangangan HIV AIDS di Kabupaten Sintang adalah pengawasan pengobatan. Hal ini berkaitan dengan VCT yang tidak boleh mengeluarkan by name by adress-nya. Sedangkan kasus ini sudah menyebar sampai ke kecamatan yang letaknya jauh Kota Sintang. Yang notabenenya pendapatan ekonominya rata-rata penderita ini kan boleh dikatakan menengah ke bawah, nah ini permasalahannya.

Jadi, lanjut dia, kalau obat ini adanya di rumah sakit, karena obat ARV ini tidak ada di dinas kesehatan, jadi kami punya namanya PO. Jadi kalau obat ini bisa didistribusikan by name by adress ke puskesmas, kemudian stigmanya tidak ada, harapannya pengobannya ini terus menerus. “Ini harapan kami agar kasus yang ada tetap diobati, karena jika rajin dan tidak pernah putus diberikan ARV maka harapan hidupnya juga lebih panjang,” ujarnya.

Read Previous

Wabup Farhan Apresiasi Kegiatan Budaya Melayu PLK Ketapang

Read Next

Meriahkan HUT Sekadau, Turnamen Sepak Bola Kembali Digelar