Sintang, Kalbar – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sintang Ir. Arbudin, M. Si turut mendampingi Wakil Bupati Sintang saat meninjau kegiatan operasi pasar khusus beras di Pasar Masuka dan Pasar Raya Sintang pada Selasa (4/10).
Usai peninjauan tersebut, Arbudin menyampaikan bahwa kegiatan operasi pasar ini dilakukan atas kerjasama yang baik antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Bulog Sintang dan Pemerintah Kabupaten Sintang.
“Hari ini ada dua lokasi pelaksanaan operasi pasar yakni di Pasar Masuka dan Pasar Raya Sintang. Ke depan, akan ada lagi operasi pasar di dalam Kota Sintang dan rencananya ada 8 titik. Kemungkinan pertengahan Oktober 2022. Kami sudah koordinasi dengan Bulog Sintang. Kegiatan operasi pasar ini dilakukan untuk menekan laju inflasi di Kabupaten Sintang. Ke depan harga-harga ini bisa tetap stabil pada operasi pasar ini ada beras dan bahan pokok lainnya,” ujarnya.
Kepala Sub Divisi Regional Perum Bulog Sintang, Sabarani menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Disperindag Provinsi Kalimantan Barat untuk mengadakan kegiatan operasi pasar khusus beras di dua titik di Kota Sintang ini.
“Masing-masing titik ada 2 ton sehingga totalnya 4 ton. Namun habisnya cepat benar, hanya sekitar 2 jam selesai. Jenis komoditas yang kita jadikan barang pada operasi pasar pun sesuai dengan permintaan Pemprov Kalbar yakni beras dan ini sesuai harapan masyarakat. Maka, nantinya kita siapkan 10 ton, gula 2 ton dan minyak goreng 2 ton untuk satu titik. Artinya kalau dua titik lokasi operasi pasar, maka nanti akan ada 20 ton beras, 4 ton gula dan 4 ton minyak goreng,” ungkapnya.
Selanjutnya, pada operasi pasar ini hanya memiliki 4 ton beras saja, jadi sangat cepat habis. Maka, operasi pasar ini dikhususkan untuk beras saja sesuai arahan Pemprov Kalbar.
“Soal jadwal berikutnya, kami masih menunggu perintah Disperindagkop Provinsi Kalbar. Karena kami sifatnya hanya menjalankan perinah saja. Stok beras yang ada di gudang kami, 1.100 ton beras medium. Stok beras aman hingga akhir tahun 2022. Itu termasuk beras cadangan kalau ada bencana, kami siapkan 200 ton beras yang terdiri dari 100 ton untuk Kabupaten Sintang dan 100 ton untuk Kabupaten Melawi. Kapan pun kami siap keluarkan kalau terjadi bencana,” jelas sabarani.
Kemudian, dia menjelaskan, untuk stok beras yang ada bisa bertahan sampai Februari 2023 nanti. Karena telah dihitung sebanyak 200 ton beras cadangan pemerintah yang hanya digunakan untuk keadaan darurat bencana banjir dan kebakaran. Dengan demikian, masih ada 900 ton yang dijadikan cadangan untuk dijual dengan tujuan menstabilkan harga beras di pasaran.