• Jumat, 26 Juli 2024. Jam: 17:27

BI Kalbar Bersama Pemprov Kalbar dan Pemkab KKU Gelar HLM Tim Inflasi Daerah

Kayong Utara, Kalbar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang diselenggarakan di Aula Istana Rakyat, Sukadana, Senin (15/1).

Rapat ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson dan turut dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara Romi Wijaya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Nur Asyura Anggini Sari, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara Rene Rienaldy, Direktur Kepatuhan Bank Kalbar, jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalbar dan jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kayong Utara serta tamu undangan.

Rapat yang dilaksanakan membahas sejumlah strategi pengendalian inflasi daerah yang akan dijalankan kedepannya. Selain itu, Kalimantan Barat menduduki peringkat tiga (3) inflasi terendah setelah Provinsi Aceh dan Papua dengan nilai 2,02 (year of the year). Bahkan angka inflasi Kalimantan Barat masih berada di bawah angka Inflasi Nasional yang sebesar 2,61 persen.

“Provinsi Kalimantan Barat menempati peringkat ketiga (3) inflasi terendah secara nasional, nah ini untuk terus selalu dijaga. Penyumbang inflasi terbanyak itu kalau year of the year itu daging ayam ras, angkutan udara. Kangkung dan bayam pun kita urusi kalau untuk penahan inflasinya ikan tongkol, cabe rawit dan cabe merah. Kita itu sebenarnya ada strategi 4K pengendalian inflasi,” jelas Harisson saat memberikan arahan pada rapat tersebut.

“Untuk tahun 2024 ini, bulan Februari angka sudah keluar. Jadi yang masuk kota perhitungan yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara, total ada lima kota yang akan menjadi sampel untuk menilai inflasi,” tambah Harisson.

Untuk itu, Pj Gubernur Kalbar berpesan, agar angka inflasi yang rendah ini tetap terjaga khususnya di wilayah Kabupaten Kayong Utara.

“Saya minta inflasi ini untuk benar-benar dijaga, agar kita bisa tetap di 5 terendah. Tapi saya yakin bapak Bupati Kayong Utara dengan perangkat akan mampu menjaga angka inflasi ini tetap rendah,” kata Harisson.

Sementara itu, Pj Bupati Romi Wijaya juga menyampaikan pentingnya memiliki data dan informasi yang akurat dalam melakukan langkah kedepan untuk pengendalian inflasi daerah.

“Kita mencoba mereview kembali jalur distribusi misalnya beras yang masuk ke Kayong, sehingga kita punya data informasi yang akurat tentunya kebijakan dalam pengendalian inflasi itu lebih efektif,” jelas Romi Wijaya.

Kemudian, untuk menjawab strategi pemerintah daerah dalam pengandalian inflasi pada saat hari besar, Pj Bupati Romi Wijaya mengatakan bahwa pemerintah daerah akan melakukan pengecekan terhadap stok bahan pokok sebagai bahan untuk kebijakan lebih lanjut yang menjamin ketercukupan pemenuhan kebutuhan yang ada sehingga tidak terjadi lonjakan harga.

“Sesuai dengan arahan pemerintah pusat, kita akan tetap lakukan pengecekan stok apakah itu akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan meningkat menjelang hari-hari besar,” jelas Romi Prokopim.kayongutarakab.go.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang diselenggarakan di Aula Istana Rakyat, Sukadana, Senin (15/1).

Rapat ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson dan turut dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara Romi Wijaya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Nur Asyura Anggini Sari, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara Rene Rienaldy, Direktur Kepatuhan Bank Kalbar, jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalbar dan jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kayong Utara serta tamu undangan.

Rapat yang dilaksanakan membahas sejumlah strategi pengendalian inflasi daerah yang akan dijalankan kedepannya. Selain itu, Kalimantan Barat menduduki peringkat tiga (3) inflasi terendah setelah Provinsi Aceh dan Papua dengan nilai 2,02 (year of the year). Bahkan angka inflasi Kalimantan Barat masih berada di bawah angka Inflasi Nasional yang sebesar 2,61 persen.

“Provinsi Kalimantan Barat menempati peringkat ketiga (3) inflasi terendah secara nasional, nah ini untuk terus selalu dijaga. Yang penyumbang inflasi terbanyak itu kalau year of the year itu daging ayam ras, angkutan udara. Kangkung dan bayam pun kita urusi kalau untuk penahan inflasinya ikan tongkol, cabe rawit dan cabe merah, Kita itu sebenarnya ada strategi 4K pengendalian inflasi” jelas Harisson saat memberikan arahan pada rapat tersebut.

“Jadi untuk tahun 2024 ini, pada bulan Februari angka sudah keluar, jadi yang masuk kota perhitungan yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara jadi ada. (Prokopim)

Read Previous

Kasubbag Umum & Aparatur Dishub Ikuti Sosialisasi Pengisian Informasi Jabatan

Read Next

Pj Bupati KKU Bersamai Pj Gubernur Kalbar Serah Terima Bantuan RTLH di Desa Riam Berasap