Sintang, Kalbar – Camat Kabupaten Sintang Tatang Supriyatna kembali menyampaikan informasi mengenai kondisi banjir dan jumlah pengungsi di Kecamatan Sintang, Selasa (18/10).
Tatang Supriyatna menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari kepala desa dan lurah yang ada di wilayah Kecamatan Sintang, untuk saat ini kondisi debit air terus surut.
“Saya terus menerus menerima laporan dari desa dan kelurahan yang menyebutkan bahwa banjir sudah surut sangat signifikan hari ini. Ada yang lapor, jalan-jalan di wilayahnya sudah tidak terendam banjir lagi, ada juga yang masih melaporkan terendam banjir secara khusus pada wilayah yang rendah dan dekat dengan sungai,” terangnya.
Dia juga mengatakan, akan menghimpun data per hari ini untuk Kecamatan Sintang karena harus disampaikan kepada Satgas Bantingsor Kabupaten Sintang. “Dibandingkan dengan data Senin, 17 Oktober 2022 maka jumlah jiwa yang terdampak mengalami penurunan dari 19. 751 jiwa turun menjadi 17.404 jiwa. Jumlah KK menurun dari 5. 827 KK menjadi 5. 069 KK. Jumlah rumah yang terdampak menurun dari 154 unit menjadi 148 unit. Jumlah gedung sekolah yang terdampak menurun dari 27 unit menjadi 21 unit. Rumah ibadah darsi 39 unit, menurun menjadi 36 unit,” sebutnya.
Kepala Desa Mungguk Bantok Kecamatan Sintang, Eko Purwanto melaporkan kondisi banjir yang sudah surut di wilayahnya pada Selasa 18 Oktober 2022.
“Kondisi banjir di Desa Mungguk Bantok sudah surut. Warga terdampak sudah tidak ada, dan fasilitas umum yang masih terdampak hanya jembatan arah Tebing Raya dan jembatan arah Batu Landung. Kondisi air yang menggenangi jalan hanya dibeberapa titik saja yang hanya semata kaki. Dan warga yang mengungsi sudah kembali kerumah masing-masing,” jelasnya.
Sementara, Supriandi Kepala Stasiun Meteorologi Susilo Sintang juga menjelaskan bahwa untuk beberapa kecamatan di Kabupaten Sintang hari ini masih akan mengalami hujan lebat dan angin kencang.
“Analisa kami berdasarkan beberapa hal, untuk Selasa, 18 Oktober 2022, masih ada hujan lebat disertai angin kencang di Kecamatan Sintang, Ketungau Hilir, Binjai Hulu, Kelam Permai, Kayan Hilir, Dedai, dan Serawai dan akan terjadi pada sore dan malam hari. Masih perlu diwaspadai bencana hydrometeorology,” tutupnya.