Sintang, Kalbar – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sintang menggelar aksi damai di DPRD Sintang, pada Rabu (20/7).
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Florensius Ronny bersama sejumlah anggota DPRD Kabupaten Sintang lainnya.
Ronny menyampaikan sedikitnya ada 4 hal yang menjadi tuntutan para mahasiswa agar diakomodir pemerintah. Yakni, mendesak penetapan dan dilantiknya wakil bupati Sintang. Mengusut tuntas dan mengakhiri konflik antara masyarakat dan korporasi yang ada di Kabupaten Sintang. Meminta pembentukan Provinsi Kapuas Raya segera direalisasikan dan pemerataan infrastruktur di setiap desa di Kabupaten Sintang.
Ronny menyampaikan, terima kasih pada GMNI Sintang yang telah menyampaikan aspirasi ke DPRD. Ia menjelaskan, proses pemilihan calon wakil bupati Sintang sedang berjalan.
“Usulan dua nama calon wakil bupati Sintang sudah kami terima, yakni Melkianus dan Hardoyo. Prosesnya saat ini di kami. Hari ini kami sudah membentuk panitia pemilihan calon wakil bupati Sintang. Ikuti saja semua mekanismenya. Kami upayakan cepat,” jelas Ronny.
Terkait desakan pembentukan Provinsi Kapuas Raya, Ronny menjelaskan pihaknya juga sudah mendesak hal tersebut. Bahkan, desakan itu disampaikan dalam pandangan umum fraksi-fraksi DPRD. Pihaknya hanya bisa mendorong pemerintah pusat agar PKR segera direalisasikan. Dijelaskannya, proses pembentukan Provinsi Kapuas Raya di daerah sudah dilakukan. Pembentukan Provinsi Kapuas Raya sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Terkait pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan memang menjadi harapan bersama. Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sintang memerlukan dana yang besar karena wilayah Sintang sangat luas.
“Terkait pemerataan infrastruktur jalan, akan jadi catatan bagi kami. Dua tahun ini kita menghadapi pandemi covid-19. Postur APBD di semua daerah difokuskan untuk penangan covid. “Kita bersyukur tahun 2022 pandemi covid-19 sudah menurun,” katanya