Sintang, Kalbar – Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa diperiode keduanya memimpin, banyak hal yang akan didelegasikan kepada Wakil Bupati Sintang, Sekda, Staf Ahli dan kepala OPD. Namun ia menekankan agar sense of emergency atau rasa bahwa kita ini dalam keadaan gawat darurat selalu dijaga. “Artinya Kepala OPD dan Camat punya nomor saya. Kalau saya WhatsApp dibalaslah,” pinta Jarot.
Jarot bercerita dirinya pernah mengalami saat mengirim WhatsApp, dibalas dua hari kemudian. “Makanya saya minta handphone harus selalu hidup. Kalau Bupati ngontak, balas. Kalau Pak Wakil ngontak, balas. Jadi koordinasi lebih enak. Camat juga sama. Kalau tidak ada simpan nomor handphone saya, sungguh terlalu,” ucap Jarot.
Ia menjelaskan, pemerintah akan melakukan reorganisasi. Sebanyak 6 jabatan akan segera dilelang. 4 jabatan akan dilelang akhir tahun. “Siap-siap saja untuk ASN yang sudah bisa ikut lelang. Penilaian sangat objektif, saya pun tidak bisa membantu. Sesudah Pilkada ini, saya minta loyalitas ASN wajib 120 persen untuk membangun Kabupaten Sintang,” tegas Jarot.
Jarot kemudian memaparkan terget yang harus dicapai terkait penyusunan SAKIP atau Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan. SAKIP merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.
“Kementerian PANRB selalu memberi kita nilai C setiap tahunnya. Saya berharap ke depan, Pemkab Sintang bisa dapat B,” harapnya.
Sedangkan LKPD, Sintang pernah mendapatkan peringkat 114 dari seluruh kabupaten di Indonesia dan terbaik di Kalbar. “Saya ingin LKPD Sintang bisa masuk 100 besar ke depan,” tegas Jarot.
Bupati bergelar dokter ini kemudian mengingatkan agar RPJMD Kabupaten Sintang selaras dengan rencana kerja provinsi dan tingkat nasional.
“Fokusnya kurang lebih sama soal penanggulangan COVID-19, karhutla, dan pemulihan ekonomi. 6 prime mover masih sama yakni mengatasi kegawatdaruratan infrastruktur dasar, percepatan listrik dan internet masuk desa, hilirisasi produk, penataan wilayah, reformasi birokrasi, dan membangun dari pinggiran,” terang Jarot.
Visi Pemkab Sintang masih sama yakni Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Cerdas, Sehat, Maju, Religius Dan Sejahtera, Yang Didukung Penerapan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih.
“Yang berbeda itu pengertian maju yakni mengandung makna masyarakat yang memahami pembangunan yang berkelanjutan dan Sintang lestari,” pungkas Jarot.