Sintang, Kalbar – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Mainar Puspa Sari mengimbau para orangtua yang memiliki anak remaja, untuk mengawasi pergaulan anaknya. Sebab, saat ini disinyalir banyak remaja di Kabupaten Sintang sudah terjerumus ke pergaulan bebas.
“Jika kita melihat data dari Puskesmas Sungai Durian, bahwa banyak remaja yang terkena penyakit menular seksual (PMS). Artinya, banyak anak remaja sekarang yang sudah terjerumus ke perilaku seks bebas,” kata Mainar, Sabtu (16/7).
Dia mengatakan, berharap generasi muda Kabupaten Sintang terhindar dari hal – hal negatif yang merusak masa depan.
“Semakin tidak sehatnya pergaulan di kalangan remaja saat ini, merupakan akibat dari kurangnya pengawasan keluarga dan lingkungan masyarakat,” katanya.
Saat ini, masyarakat semakin tidak perduli dengan pergaulan bebas anak – anak remaja.
Karena itu, dirinya meminta para orang tua agar dapat lebih mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari pergaulan yang salah, yang dapat menjerumuskan anak ke pergaulan bebas.
“Kenali karakter anak, kenali teman-temannya, lingkungan dan pergaulannya. Selain itu, selalu berikan nasihat-nasihat dan perkuat agama di dalam rumah agar anak dapat mengarahkan dirinya ke hal-hal yang sifatnya positif,” imbaunya.
tanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanjung Puri, dr. Andar Jimmy Pintabar mengungkapkan bahwa cukup banyak kasus IMS tahun 2022 yang terjaring di wilayah kerjanya. Di antaranya HIV 5 kasus, sifilis 7 kasus, HbSAg 5 kasus, gonore 7 kasus dan jamur 4 kasus.
Untuk mencegah IMS, kata Andar, Puskesmas Tanjung Puri sudah melakukan penyuluhan ke beberapa sekolah, terutama SMA. Karena ternyata IMS ini sudah menyasar pelajar.
“Selain memberikan edukasi pada pelajar, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja tempat hiburan malam di Kota Sintang. Belum lama ini kita datang ke tempat hiburan di Lintas Melawi untuk melakukan pemeriksaan rutin,” katanya.
“Jadi kita melakukan pendekatan terhadap pelaku usaha tempat hiburan. Bukan hanya di tempat itu saja tetapi juga menyasar ke warung remang-remang, contohnya di hutan wisata,” katanya.
Untuk warga yang terjaring IMS, kata Andar, Puskesmas Tanjung Puri langsung melakukan intervensi. Baik itu dengan melakukan pengobatan, pemeriksaan penunjang lebih lanjut dan merujuk ke RSUD Ade M Djoen Sintang.
“Untuk pelajar, karena kita sifatnya edukasi, ketika mereka punya problem kita buka konsultasi melalui poli PKPR. Yang konsultasi banyak. Sedangkan yang berobat tidak banyak,” ungkapnya.