• Jumat, 26 Juli 2024. Jam: 05:16

Pemkab Mempawah Terus Upayakan Penataan Kawan Pesisir Gunakan Teknologi OCD

Mempawah, Kalbar – Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah Ismail  menghadiri sekaligus membuka secara resmi Kick Off Meeting Kedaireka Matching Fund Pelindo Tahun 2023. Dengan mengangkat tema “Penguatan Kapasitas Pusat Layanan Jasa Terpadu Restorasi Mangrove dan Rehabilitasi Pesisir Melalui Penerapan Eco Edu Wisata dan Tekonologi OCD dan ITP di Kawasan Pesisir, Kabupaten Mempawah”. Bertempat di Restoran Galaherang Mempawah, Senin (20/3).

Diikuti oleh Kelompok Masyarakat Mempawah Mangrove Conservation (MMC) dan Kelompok Masyarakat Pelesir.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tanjung Pura, Eka Priadi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi yang bernama Matching Fund Kedaireka.

“Ini merupakan suatu program inovasi dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi yang mana di Pendidikan Tinggi itu harus didorong seluas-luasnya produk inovasi. Produk inovasi ini haruslah berdampak pada masyarakat, paling tidak dapat digunakan masyarakat sehingga masyarakat nanti seluas-luasnya dapat menggunakan produk dalam negeri sehingga membuat negara kita menjadi mandiri terhadap teknologi,” ungkapnya.

Lebih lanjut,  Eka Priadi menjelaskan kegiatan ini merupakan suatu program hilirisasi dari penelitian yang sudah dilakukan, dengan melibatkan mahasiswa dan masyarakat pada saat pelaksanaan restorasi mangrove dengan menggunakan teknologi yang mudah yang disebut OCD (Organic Coastal Defence).

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah Ismail mengatakatan Universitas Tanjung Pura merupakan mitra Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam penataan kawasan pesisir pantai yang menjadi fokus atau perhatian pemerintah pusat.

“Kita berkumpul dengan niat yang sama ingin menjadikan kawasan pesisir pantai ini bisa bernilai ekonomi, bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dan bisa membuka mata pencarian baru bagi masyarakat nanti. Tentu ini merupakan hal yang sangat baik dan sangat inspiratif yang bisa kita kawal bersama dan wujudkan secara nyata dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Mempawah,” ujarnya.

Dia menginginkan program ini memiliki progres setiap tahunnya, baik dalam inovasi maupun improvisasi dapat terus berkembang. Khususnya dengan mengembangkan program OCD.

Dia juga menjelaskan bahwa program OCD (Organic Coastal Defence) artinya adalah bangunan pengaman pantai yang melindungi anakan mangrove yang terdiri dari 2 struktur yaitu break water (pemecah ombak) dan mud trap (perangkap lumpur).

“Diharapkan nanti dengan OCD ini dapat melindungi mangrove dengan maksimal dalam 2 tahun masa penanaman serta meningkatkan keberhasilan rehabilitasi mangrove yang berdampak pada perluasan hutan mangrove di wilayah pesisir,” pungkasnya.

Ismail pada kesempatan tersebut juga menyampaikan potensi daerah pantai Kabupaten Mempawah yang terbentang sepanjang 89 Km dari batas Kota Pontianak sampai degan Sungai Kunyit mempunyai potensi yang luar biasa yang perlu dikembangkan sehingga nantinya dapat menjadi potensi-potensi ekonomi.

“Harapan kita adalah bagaimana program ini bisa cepat selesai, fokus dan tepat sasaran sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh pemerintah daerah, masyarakat Kabupaten Mempawah atau pihak pendukung dan secara jangka panjang dari program ini dapat menjadi penopang atau pemicu dari pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Mempawah. Pemkab Mempawah tetap komitmen terhadap program ini dan mudah-mudahan berjalan lancar, tidak ada kendala dan mendapatkan dukungan dari semua pihak,” ungkap Sekda di akhir sambutannya.

Read Previous

Buka Konsultasi Publik Penyusunan KLHS dan RTRW, Ini Kata Sekda

Read Next

Wabup Minta Pihak BSI Fasilitasi Pengurus Masjid