Singkawang, Kalbar – Pesawat Longitude Balai Kalibrasi PK-CAA/Cessna Citation Longitude CE700 yang membawa Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi beserta rombongan berhasil mendarat dengan sempurna di Bandara Singkawang, Minggu (28/01).
Kedatangan Menhub dan rombongan disambut Pj. Wali Kota Singkawang, Forkopimda, Kepala UPBU Tebelian Sintang dan Tim Leader.
Selain meninjau progres pembangunan Bandara Singkawang, Menhub beserta rombongan juga meninjau lokasi Peak Point untuk Angkutan Luar Batas Negara rute Singkawang-Kuching Malaysia di Singkawang Grand Mall.
“Saya ditugaskan bapak Presiden datang ke Singkawang untuk meninjau progres pembangunan disini (Bandara Singkawang dan Peak Point untuk Angkutan Luar Batas Negara),” kata Menhub.
Menhub menyebut pembangunan di Singkawang memiliki keunikan tersendiri, karna selain didukungan dana dari pemerintah, keterlibatan swasta/pengusaha asli Singkawang melalui CSR dinilainya sangat besar kontribusinya dalam membangun Singkawang.
Harapannya, hal tersebut juga dapat tertular kepada para pengusaha di daerah lain dalam membangun daerahnya.
“Satu hal yang penting disini (Singkawang) adalah proyek-proyeknya unik, karna selain dari pemerintah, juga ada dukungan dana dari pengusaha khususnya yg berasal dari Singkawang,” sebutnya.
“Harapan saya apa yg dilakukan di Singkawang yaitu keterlibatan pengusaha dalam pembangunan bisa jadi contoh di tempat-tempat lain, karna dana pemerintah sangat terbatas tentunya partisipasi swasta sangat penting untuk di lakukan,” harapnya.
Singkawang dengan keberagaman serta keunikan budayanya harus menjadi sebuah nilai jual yang akan mendukung kekuatan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata.
Oleh sebab itu, Budi Karya menganggap Bandara menjadi sebuah bagian penting dalam mempermudah akses wisatawan menuju ke suatu daerah yang besar potensi pariwisatanya.
“Bandara adalah bagian penting bagi satu daerah dan kita tau Singkawang punya budaya yang unik, insya Allah budaya yang unik ini bisa jadi seling point atau kekuatan pariwisata di Singkawang,” pungkasnya.
“Kita harus lakukan ini dengan baik, tentunya melalui kerja sama pusat, daerah dan swasta yang harus terus terjalin,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Wali Kota Singkawang, Sumastro mengulas sekilas terkait kunjungan Menhub pada 18 Februari 2019 silam. Dirinya berujar kala itu lokasi bandara hanya tampak hamparan kebun sawit dan semak belukar.
Kini, hampir lima tahun berselang lokasi tersebut sudah penuh dengan perubahan seperti adanya runway 1.400 meter dengan penambanhan runway 600 meter yang sudah masuk tahap finishing dan terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi yang compatible dengan runway 2.500 meter.
Menurut Sumastro, kehadiran Menhub kala itu menjadi sebuah berkah bagi terwujudnya Bandara Singkawang yang menjadi penantian warga selama kurang lebih 20 tahun.
“Ini menjadi spirit bagi Kota Singkawang yang diayomi pemerintah pusat, kembali Bapak Menhub hadir atas nama pemerintah pusat memberikan satu dorongan fasiltasi program, sehingga sesuatu yang menjadi impian kami lebih dari 20 tahun kini menjadi nyata,” ungkap Pj. Wali Kota Singkawang.