• Jumat, 26 April 2024. Jam: 08:01

Tiga Kecamatan di Sintang Tenggelam

Tiga Kecamatan di Kabupaten Sintang terendam banjir.

Sintang (Rakyat Borneo) – Tiga kecamatan di Kabupaten Sintang yakni, Kecamatan Serawai, Kayan Hulu dan Kayan Hilir diterjang banjir terbesar, sejak 10 tahun terakhir. Hampir seluruh wilayah di tiga kecamatan tersebut, terendam banjir dengan ketinggian rata-rata 2 – 6 meter. Ribuan penduduk terpaksa mengungsi, karena rumah mereka digenangi air hingga ke atap.

Di Kecamatan Serawai, berdasarkan data dari Polsek Serawai, sebanyak 2.180 rumah di 25 desa terendam banjir dengan ketinggian sekitar 2 – 4 meter.

“Pasar Nanga Serawai menjadi salah satu daerah terparah, ketinggian air yang menggenangi pasar mencapai 2 meter dari jalan,” kata Kapolsek Serawai IPTU Muhammad Rasyid.

Sementara nyaris seluruh wilayah Kecamatan Kayan Hulu terendam banjir sejak Sabtu lalu. Ketinggian air Sungai Kayan dan Sungai Tebidah mencapai 6 meter. Beberapa ruas jalan antar kecamatan tergenang air dengan ketinggian 1 meter. Berdasarkan data dari Polsek Kayan Hulu, sebanyak 19 desa dengan 3.878 rumah terendam banjir. Di Desa Nga Tebidah, sebanyak 8 rumah rusak parah, Desa Entogong, 12 rumah rusak parah, Desa Topan Nanga 17 rumah rusak, Desa Empakan 3 rumah rusak, Desa Lintang Tambok 4 rumah rusak dan Desa Lantau Bara 14 rumah rusak, sehingga total sebanyak 59 rumah terseret banjir.

“Jembatan Gantung Lintang Tambok juga roboh. Satu bangunan steher di Nanga Tebidah hanyut,” kata Kapolsek Kayan Hulu, IPTU Trisno.

Sedangkan di Kayan Hilir, sebanyak 21 desa terendam banjir. “Di beberapa ruas jalan provinsi yang ada di pusat kecamatan, tergenang air dengan ketinggian hingga 1,5 meter,” kata IPTU Sudayat, Kapolsek Kayan Hilir. Lokasi Pasar Sentral di Nanga Mau, perkantoran pemerintahan serta Mapolsek Kayan Hilir juga terendam banjir.  

Kades Lengkong Bindu Kecamatan Kayan Hilir, Derek Triyanto mengungkapkan, seluruh warganya terpaksa mengungsi di hutan karet karena rumahnya terendam banjir hingga ke atap. “Ada warga yang masih bertahan di atap rumahnya dengan membuat tenda di atas atap,” katanya.

Ia mengungkapkan, banyak harta benda warganya, seperti TV, kulkas dan perabotan rumah tangga yang tidak dapat diselamatkan. Bahkan ternak milik warga habis terseret banjir. “Babi saya 20 ekor, hanya tinggal sisa 3 ekor. 17 ekor hilang,” katanya.

Dia mengatakan, air sungai naik sekitar pukul 23.00 malam hingga 02.00 dini hari. Ketika warga tertidur, sehingga warga lebih memilih menyelamatkan nyawanya dan tidak sempat menyelamatkan harta benda serta ternak mereka.

Kapolres Sintang, AKBP John Ginting mendatangi warga Kayan Hilir yang rumahnya terendam banjir, untuk menyerahkan bantuan sembako, Minggu. Bahan sembako berupa 25 dus mie instan dan 250 kaleng susu cair diangkut menggunakan perahu motor dari Desa Mekar Mandiri. Perjalanan pengangkutan bantuan sembako menerobos perkebunan warga yang sudah digenangi air.

Puluhan warga terlihat hilir mudik mengevakuasi diri dan keluarga mereka menggunakan perahu. Sejumlah warga lainnya, masih bertahan di rumahnya, membuat rak darurat untuk mengamankan sebanyak mungkin barang mereka.

Bantuan yang diberikan Kapolres, secara simbolis diberikan pada Saidi, salah seorang ketua RT setempat. Untuk selanjutkan akan didistribusikan kepada warga lain bersama dengan anggota jajaran Polsek Kayan Hilir.

“Kami bantu mereka, dengan makanan instan yang kami bawa, agar memudahkan warga untuk tetap dapat mengisi nutrisi diri selama mengungsi,” kata AKBP John Ginting.

Ia mengimbau, agar warga yang sudah dapat tempat untuk mengungsi, segera mengusahakan makanan yang lebih baik,  agar kesehatannya tetap terjaga. “Untuk susu cair kita harap bisa disebar terutama kepada anak-anak, untuk tambahan nutrisi bagi imun mereka,” katanya.

Kapolres meminta warga untuk ekstra memperhatikan anak-anak, wanita dan lansia agar dievakuasi terlebih dahulu ke tempat yang aman.

“Situasi banjir ini membawa kita rentan pada sakit perut, diare dan gata-gatal karena genangan air sudah tentu tidak bersih. Jadi perhatikan dengan seksama kesehatan diri dan anggota keluarga anda sekalian,” pintanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sintang, Askiman pada Senin pagi bertolak menuju Nanga Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu untuk menyalurkan bantuan pada warga yang rumahnya terendam banjir. “Saya menuju Kayan untuk menyerahkan bantuan,” tulis Askiman melalui pesan whatshaap, saat dikonfirmasi.

Sedangkan Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, sejak hari pertama Kecamatan Serawai dan Kayan Hulu diterjang banjir, pihaknya sudah memerintahkan Dinsos bersama camat setempat untuk memberikan bantuan sembako, menggunakan stok sembako yang ada di toko setempat. “Kemarin Dinsos – Camat dengan Toko di Tebidah sudah deal untuk ambil stok sembakonya. Kecamatan bertugas membagikan sembako. Bawa pasukan dari Sintang tidak tembus di Ubai dan Soli. Jadi, deal dengan Toko di Tebidah untuk berikan bantuan sembakonya pada warga,” tulis Jarot melalui pesan whatshapp. (tantra/tim)

Read Previous

Sanggau Pulangkan 12 Pasien Sembuh dari Covid 19

Read Next

Pemkab Gelar Rakor Penanganan Pasca Banjir