Sintang, Kalbar – Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap memimpin Ibadat Pemberkatan Rumah Betang Kabupaten Sintang di Jerora Satu Kecamatan Sintang pada Selasa (1/3).
Uskup Sintang didampingi oleh RD. Florianus Abong Pastor Paroki Kristus Raja Katedral Sintang. Hadir pada Ibadat Pemberkatan Rumah Betang tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah, Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang, Jeffray Edward, Perwakilan Organisasi Masyarakat, Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan undangan lainnya.
Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap dalam kotbahnya menyampaikan, Betang ini sangat kuat dan kokoh sebagai sebuah bangunan. “Betangnya kuat, tapi keimanan kita sebagai orang Kristen tidak kuat. Maka tidak ada artinya. Apalah artinya Betang yang indah, kokoh dan kuat. Apalah artinya gereja yang indah. Kita akan mudah tergusur, karena dasar kehidupan yang tidak kokoh,” terang Uskup Sintang.
Ia mengajak masyarakat saling mendukung dan saling menguatkan. Supaya masyarakat tangguh dalam menghadapi segala sesuatu. Sehingga akhirnya boleh berjaya bersama Tuhan dalam kehidupan abadi di surga.
Pada pemberkatan tersebut, Uskup Sintang yang didampingi RD. Florianus Abong Pastor Paroki Kristus Raja Katedral Sintang berkeliling ke ruangan dan semua sudut di Rumah Betang untuk diperciki air sebagai simbol pemberkatan Rumah Betang.
Rumah Betang Kabupaten Sintang menurut penuturan Stephen Saroenandus, Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Tata Bangunan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang memiliki luas lahan 2,7 hektar.
“Bangunan Rumah Betang ini merupakan jenis bangunan konstruksi beton bertulang. Dua lantai dan luas bangunan 3. 024 meter persegi dengan17 bilik. Fasilitas pendukung yang ada saat ini adalah WC satu unit, listrik 16. 500 watt dan air bersih berupa sumur bor satu unit,” terang Stephen Saroenandus.
Rumah Betang ini dibangun dengan pendanaan APBD Kabupaten Sintang sebanyak 4 tahap, mulai 2015, 2017, 2018 dan 2019 dengan total dana 11,5 miliar. “Kami juga sudah menyiapkan perencanaan penataan kawasan rumah Betang dengan jumlah dana yang dibutuhkan 7 miliar. Nantinya dipergunakan untuk menata halaman-halaman dan yang lainnya,” terang Stephen Saroenandus.