Sintang, Kalbar – Bupati Sintang Jarot Winarno menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terpapar corona. Jarot mengaku sudah enam kali menjalani swab dan hasilnya negatif. “Alhamdulillah, enam kali diswab negatif terus. Jadi ndak pernah kena corona. Ini sekalian klarifikasi. Karena ada-ada saja yang mendoakan saya kena corona,” kata Jarot saat konferensi pers perkembangan COVID-19 Kabupaten Sintang, di Ruang Mini Command Center Kantor Bupati Sintang, Senin 19 April 2021.
Padahal, sambung Jarot, antibodinya masih nol. Belum pernah kena corona. Juga belum pernah divaksinasi. “Itulah kalau kita berbuat baik. Sebetulnya juga berbuat baik untuk kita sendiri. Kalau kita ngurus corona benar-benar, Tuhan menjaga kita. Makanya Bu Rosa (Direktur RSUD), Pak Sinto (Kadinkes Sintang) maupun dr. Handriani yang setiap hari bertemu pasien corona, ndak pernah kena. Begitu juga dengan perawat-perawat yang lain,” katanya.
Dikesempatan itu, Jarot menjelaskan bahwa dirinya sedang mengikuti prosedur medis karena dalam pemeriksaan tumor marker, dua kali diperiksa selalu tinggi. Jadi, diduga ada tumor. Makanya dirinya melakukan pemeriksaan radiologi di RS Sudarso dan tidak ditemukan apa-apa. “Selanjutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan dengan cara yang lebih canggih dengan suntik radioaktif kemudian discan, hasilnya 100 persen bersih. Sehingga, sekarang saya menjalani prosedur medis untuk meningkatkan imunitas, sampai nanti untuk mencegah terjadinya tumor,” bebernya.
Sekarang ini, kata Jarot, dirinya sudah terapi yang kedua. Hari Kami Jumat terapi yang ketiga. Awal bulan Mei sebelum Lebaran terapi keeempat. Setelah lebaran, baru terapi yang untuk tumor. “Ini supaya jelas. Saya tidak kena corona. Enam kali diperiksa negatif terus,” katanya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Jarot menghimbau kepada seluruh masyarakat dan dunia usaha untuk tetap menerapkan protokol kesehatan serta menjaga imunitas tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Mengingat angka pasien terkonfirmasi di Kabupaten Sintang saat ini masih sangat tinggi. “Terus terapkan protokol 5 M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas yang tidak perlu,” imbau Jarot.