• Rabu, 24 Juli 2024. Jam: 19:07

Hadiri Isra Mi’raj, Bupati Sintang Sampaikan Ini

Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno, menghadiri acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam 1443 H / 2022 M, di Pendopo Bupati Sintang, yang di laksanakan oleh Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Kab. Sintang, Sabtu (26/2). Acara tersebut manghadirkan penceramah dari Jakarta yakni Ustadz Akhmad Khan.

Turut hadir Dandim 1205/Sintang, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang, Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Ketua IPHI Kabupaten Sintang, sejumlah Unsur pimpinan OPD di Lingkungan Pemkab Sintang, Ketua dan pengurus PHBI Kabupaten Sintang dan tamu undangan lainnya.

Ketua PHBI Kabupaten Sintang, Abdurrani mengatakan Peringatan Isra Mi’raj ini mengangkat tema ‘Melalui Isra Mi’raj Kita Jadikan Shalat Sebagai Sarana Pembentukan Akhlakul Karimah dan Mempererat Ikhuwah Islamiyah’.

“Tema ini memang relevan sekali dengan situasi kita sekarang. Dimana masyarakat kita lebih kenal dengan HP, smartphonenya, sehingga mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan ukhuwah islamiyah maupuan hal qalimah,” ujar Abdurrani.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang, Anuar Akhmad selaku perwakilan Pemda Sintang menyampaikan apresiasi dan sangat menyambut baik atas terselenggaranya acara peringatan Isra Mi’raj yang di gelar oleh PHBI Kabupaten Sintang tersebut.

“Atas nama pemerintah Kabupaten Sintang, mewakili Pak Bupati, kami mengucapkan terimas kasih kepada PHBI yang telah memprakarsai kegiatan ini. Terima kasih kepada pak ustadz akhmad khan yang telah hadir, terima kasih kepada majelis dzikir Rasulullah yang telah memprakarsai beliau untuk hadir di Sintang,” kata Anuar Akhmad.

“Mudah-mudahan apa yang disampaikan Ustadz Akhmad Khan bisa kita ambil hikmahnya serta bisa jadi panutan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan meningkatkan semangat ketaatan kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,” tambah Kepala Kakan Kemenag.

Terlebih lanjut Anuar Akhmad, peristiwa Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang luar biasa, tidak hanya bagi umat Rasulullah, tapi juga bagi alam semesta. “Sampai-sampai ada orang yang dengan akal pendeknya meragukan perjalanan isra dan mi’raj Rasulullah. Tapi itu kehendak Allah apapun bisa terjadi, dan Rasulullah benar-benar melaksanakan isra dan mi’raj itu,” ungkap Anuar Akhmad.

Ustadz Akhmad Khan mengatakan tema yang diangkat dalam acara peringatan Isra Mi’raj yang di gelar PHBI Kabupaten Sintang  sangat luar biasa yakni Melalui Isra Mi’raj Kita Jadikan Shalat Sebagai Sarana Pembentukan Akhlakul Karimah dan Mempererat Ikhuwah Islamiyah. “Dua-duanya ini adalah sesuatu yang hadir dan tercipta saat kita umat Islam menjalankan perintah shalat, seperti yang dijelaskan dalam al qur’an, sesungguhnya shalat itu dapat mencegah perbuatan keci dan munkar,” kata Ustadz Akhmad Khan.

Dikatakannya, Perbuatan keji dan munkar adalah perbuatan dosa yang dilakukan oleh seseorang. Biasanya berkaitan dengan perbuatan ataupun ucapan, maka perbuatan keji dan munkar yang dilakukan seseorang, termasuk dari sifat-sifat tercela yang ada pada diri manusia. Itu semua bisa hilang, bisa diberantas dengan kita menunaikan shalat yang difardukan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,” jelas Ustadz yang sering mengisi acara daqwah di sejumlah televisi nasional ini.

Ustadz Akhmad Khan bercerita, sering ia mendapat pertanyaan dari para jamaah yang hadir dalam majelis yang ia isi, dimana di zaman sekarang banyak orang yang maksiat tapi shalatnya jalan terus. Dijelaskan Ustadz Akhmad Khan dalam sebuah kitab karangan Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, bahwa shalat itu terbagi dua yakni yang pertama shalat Suratun Dzohiroh atau shalat yang dilakukan hanya gambarannya saja. “Seperti takbiratul ihram, kemudian membaca al fatihah, dia rukuk, dia sujud, bangun dari sujudnya, duduk diantara dua sujud, lalu kemudian dia berdiri lagi, sampai selesai salam shalat, kata Imam Haddad itu adalah gambaran shalat,” terang Ustadz Akhmad Khan.

Lalu lanjut Ustadz, yang kedua shalat Hakikatun Batinah atau hakekat dari sesuatu di dalam shalat, yaitu kekhusu’an ketika shalat saat menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala. “Allah menjelaskan dalam al qur’an, shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar, shalat itu bisa menjauhkan kita dari sifat-sifat tercela. Sehingga sifat tercela itu sudah sirna dari diri kita maka tentu akan mudah akan mudah untuk di isi dengan akhlak-akhlak yang terpuji, akhlakul karimah. Ternyata shalat yang maksud adalah shalat hakikatun batinah atau shalat yang hakekat tersembunyinya itu, yang bisa menyebabkan kita manjadi orang-orang yang bisa mengikis sifat tercela yang ada pada diri kita,” jelas Ustadz.

Untuk itulah, Ustadz Akhmad Khan mengajak  umat Islam di Kabupaten Sintang melalui momentum Isra Mi’raj ini, untuk selalu taat dan istiqomah dalam menjalankan shalat lima waktu dan ibadah lainnya. Terlebih perintah shalat lima waktu yang di dapat Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam dari Allah subhanahu wa ta’ala secara langsung melalui perjalanan dan peristiwa yang sangat luarbiasa yakni peristiwa Isra Mi’raj.

Read Previous

Edi Kamtono Minta Cetak Bibit Atlet Sejak Dini

Read Next

Wakil Wakot Singkawang Imbau  Masyarakat Untuk Makmurkan Masjid