Pontianak, Kalbar – Hari Ulang Tahun (HUT) Palang Merah Indonesia (PMI) ke-77 menjadi momen yang istimewa bagi Yugo Akhsono (45). Pasalnya, pria yang rutin mendonorkan darahnya ini menerima pin yang disematkan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Halaman PMI Kota Pontianak, Sabtu (17/9). Pin yang diterima pria berbadan tegap ini merupakan penghargaan yang diberikan karena sudah berdonor sebanyak 50 kali.
Berangkat dari rasa kemanusiaan, cerita Yugo, awal mula ia mulai melakukan donor darah ketika ada kegiatan donor darah di lingkungan kantor tempatnya bekerja. Sejak itu dirinya melakukan donor darah secara rutin. Meski sama sekali tidak pernah terpikir dalam benaknya untuk donor darah sebanyak mungkin, ia melakukannya selama dirinya masih memungkinkan untuk berdonor. “Motivasi saya hanya ingin membantu sesama demi kemanusiaan,” ungkapnya.
Hingga kini Yugo masih rutin mendonorkan darahnya. Selama berdonor, banyak manfaat yang dirasakannya. Selain membantu sesama, baginya dengan mendonorkan darah secara rutin, biasanya setelah berdonor tubuhnya terasa lebih bugar. Selain itu, ia pun tak pernah lagi mengalami rasa sakit kepala yang biasa dideritanya.
“Dari sini saya merasa setelah berdonor, badan saya terasa lebih bugar. Memang kalau baru selesai donor darah, badan awalnya terasa sedikit lemas tetapi setelah beberapa jam kemudian, malah badan merasa bugar,” ujarnya.
Tak hanya memotivasi diri, dia juga mengajak masyarakat untuk mulai mendonorkan darahnya bagi yang belum pernah berdonor. Banyak manfaat yang didapat lewat donor darah. Dari sisi kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh sekaligus monitoring kondisi kesehatan pendonor. “Dan yang lebih mulia lagi kita bisa membantu mereka yang membutuhkan demi rasa kemanusiaan,” ucap dia.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para sukarelawan pendonor darah yang telah ikhlas berdonor demi membantu sesama yang membutuhkan. Lewat tema HUT PMI ke-77 ‘Terus Tebar Kebaikan’, ia mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk lebih peduli dalam masalah kemanusiaan.
“Seperti yang dilakukan Yugo ini patut dicontoh karena secara sukarela mendonorkan darahnya secara rutin,” tuturnya.
Menurutnya, kebutuhan stok darah di Kota Pontianak rerata setiap harinya 120 kantong. Sementara stok darah yang tersedia rerata 80 kantong. Dengan kondisi demikian masih sangat dibutuhkan pasokan stok darah. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kekurangan tersebut, pasokan stok darah juga diperoleh dari sukarelawan yang mendonorkan darahnya.
“Stok darah memang golongan beberapa jenis mencukupi, akan tetapi golongan darah tertentu kita masih kekurangan,” imbuh Edi.
Upaya untuk memenuhi kebutuhan stok darah tersebut salah satunya mengajak peran serta para pengusaha atau swasta, misalnya pada peringatan ulang tahun perusahaannya menyelenggarakan aksi sosial berupa donor darah.
“Selain itu kita juga menyediakan database berbasis aplikasi untuk mengingatkan para pendonor apabila sudah masuk waktunya mereka berdonor,” pungkasnya.