
Sintang, Kalbar – Anggota Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Lusi mengungkapkan dampak jalan rusak menuju perbatasan Kabupaten Sintang dengan Malaysia.
Salah satu dampak yang paling utama adalah jarak tempuh berkendara yang memerlukan waktu lalu. Karena tak jarang mobil harus berjalan pelan melewati jalan rusak. Bahkan tak jarang amblas di jalan.
“Jarak tempuh dari Kota Sintang menuju Nanga Merakai ibukota Kecamatan Ketungau Tengah saat ini lebih dari empat jam. Padahal jarak antara Kota Sintang yang dimulai dari titik Jembatan Kapuas ke Nanga Merakai hanya 97 kilometer saja,” ungkap Lusi pada media ini ketika ditemui di Kantor DPRD Sintang, 13 Oktober 2024.
Padahal, sambung politisi yang dikenal ramah ini, jika jalan sudah mulus bahkan fungsional jarak tempuh hanya satu jam lebih saja.
“Jadi bisa dibayangkan betapa menderitanya kami dari daerah perbatasan karena jalan rusak. Jalan yang seharusnya bisa ditempuh satu jam lebih, karena rusak parah harus ditempuh empat jam bahkan lebih,” sambung legislator dari daerah pemilihan (dapil) Sintang 2 yang meliputi Kecamatan Ketungau Hulu, Kecamatan Ketungau Tengah, Kecamatan Ketungau Hilir dan Kecamatan Binjai Hulu ini.
Bahkan waktu tempuh bakal lebih lama lagi, kata Lusi, apabila ada truk yang amblas di jalan. “Kalau kondisinya sudah seperti ini mobil double gardan pun ikut amblas, ndak bisa lewat. Jadi terpaksa bermalam di jalan,” katanya.
“Dengan adanya kondisi ini, banyak yang memilih memutar lewat Balai Karangan Kabupaten Sanggau. Meskipun perjalanan bakal lebih lama, tapi bagi masyarakat yang penting lancar. Ada juga yang lewat jalan perkebunan kelapa sawit,” beber Lusi.