• Sabtu, 27 Juli 2024. Jam: 07:31

Kayong Utara Siapkan Langkah Antisipasi Kenaikan Inflasi Daerah

Kayong Utara, Kalbar – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU). Membahas rencana aksi pengendalian inflasi daerah. Bertempat di ruang rapat Bupati Kayong Utara di Sukadana. Jumat, (19/1).

Pada kesempatan tersebut, Romi Wijaya memaparkan tentang Inflasi yang menjadi indikator penting dalam perekonomian daerah untuk itu, menurut Romi Wijaya perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian inflasi.

“Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian daerah. Perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian inflasi agar tidak berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat khususnya daya beli Masyarakat,” kata Romi Wijaya.

Selain itu Romi Wijaya menuturkan, menurut Bank Indonesia inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja, tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

“Kenaikan harga beberapa komoditas pangan menjadi salah satu perhatian utama dalam pengendalian inflasi daerah. Saya meminta TPID KKU untuk mewaspadai kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut. Terutama komoditas yang memiliki bobot tinggi dalam perhitungan inflasi daerah,” pinta Romi Wijaya.

Rapat tersebut fokus membahas perkembangan harga yang terjadi di Kayong Utara kurun waktu 2 sampai 18 Januari 2024 dimana terjadi fluktuasi harga Ayam Ras, Telur Ayam Ras, Bawang Merah, Cabe, dan Ikan. Menurutnya penting kita memahami penyebab fluktuasi harga apakah dari sisi suplai maupun dari sisi demand. Oleh karena itu perlu penerapan strategi keterjangkuan harga, ketersediaan pasokan, jalur distribusi, dan komunikasi efektif.

Dari rapat tersebut dibahas secara mendalam penyebab kenaikan harga antara lain Kenaikan harga komoditas ikan yang dipengaruhi oleh faktor cuaca. Kayong Utara perlu melakukan transformasi dari budaya menangkap ikan menjadi budaya budi daya ikan dan budaya makan ikan untuk jangka panjang.

“Saya menekankan pentingnya intervensi pemerintah dalam mengendalikan inflasi. TPID segera menyiapkan strategi pengendalian inflasi. Seperti operasi pasar, gelar pangan murah, berdiskusi secara berkala, pantau perkembangan harga, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tegas Romi Wijaya.

Pj Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menjelaskan beberapa poin penting hasil rapat TPID Kabupaten Kayong Utara. Pertama, pemerintah daerah akan terus melakukan operasi pasar dan gelar pangan murah. Kedua, memdukung perkembangan budidaya ikan dan memberikan bantuan alat tangkap bagi nelayan.

“Ketiga, pemerintah daerah akan memantau ketersediaan pasokan dan harga komoditas pangan. Keempat, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk memastikan ketersediaan stok komoditas pangan,” jelas Romi Wijaya.

Kelima, lanjutnya, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk meningkatkan produksi pangan. Keenam, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan pihak lain untuk menciptakan keseimbangan baru di pasar untuk pengendalian harga.

“Ketujuh, pemerintah daerah akan mendorong kelompok tani, nelayan, dan kelompok lainnya untuk menjadi pemain utama dalam pengendalian harga,” papar Romi Wijaya.

Ia berharap dengan langkah-langkah yang diambil itu, inflasi daerah di Kabupaten Kayong Utara dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat dapat terjaga. (Prokopim Setda KKU)

Read Previous

Bupati Kapuas Hulu Buka Open Turnamen Olahraga di Desa Mubung

Read Next

Hikayo Sintang Gelar Syukuran Natal 2023 dan Tahun Baru 2024