Sambas, Kalbar – Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sambas Bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Sambas lakukan kegiatan expose hasil pengukuran IDM (Indeks Desa Membangun) bertempat di Aula Diklat Bkpsdmad Kabupaten Sambas, Jumat (8/7).
Kepala Dinsos PMD, Sabtuni menjelaskan, bahwa Indeks Desa Membangun merupakan indeks kombosit yang dibentuk berdasarkan 3 indeks yaitu indeks ketahanan sosial, Indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan ekologi atau lingkungan.
Ia menyampaikan, untuk beberapa hari yang lalu sudah dilakukan penandatanganan hasil penilaian IDM Kalimantan Barat Tahun 2022 dan Kabupaten Sambas menjadi salah satu dari 4 Kabupaten/Kota diKalimantan Barat yang sudah mengentaskan desa sangat tertinggal. Ia berharap data IDM bisa diintegrasikan dengan data lainnya dengan tujuan maksimalisasi penggunaan data.
Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi mengungkapkan, data IDM menggambarkan keseluruhan kondisi yang ada. Rofi mengharapkan agar data IDM bisa saling berintegrasi sehingga akan berdampak baik pada masyarakat serta pentingnya kolaborasi antar data yang ada.
Menurutnya, perlu diberikan mindset kepada pemerintah desa akan dampak yang sangat positif dari status Indeks Desa Membangun. Dengan komitmen penggunaan data IDM, yang berkeyakinan pemerataan pembangunan akan sangat terasa.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih akan respon positif dari para OPD di lingkungan Kabupaten Sambas yang telah hadir dan konsen terhadap Indeks Desa Membangun di Kabupaten Sambas.
Acara expose hasil pengukuran IDM (Indeks Desa Membangun) diisi dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Tenaga Ahli P3MD (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa). Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab yang terbagi dalam 3 sesi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi, S.IP, M.HSc, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinsospmd, Sekretaris Bappeda Kabupaten Sambas Sambas serta undangan lainnya.