Singkawang, MC – Pemerintah Kota Singkawang mengikuti rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) secara daring di TCM Room, Senin (15/1).
Dipimpin oleh Inspektorat Jenderal Kemendagri RI Tomsi Tohir, Rakor kali ini diikuti oleh Pj Wali Kota Singkawang Sumastro didampingi Pj Sekretaris Daerah, perwakilan Forkopimda, perwakilan BPS Kota Singkawang, Asisten II Sekretariat Daerah, serta Kepala OPD dan stakeholeder terkait.
Dalam arahannya, Tomsi Tohir mengatakan pada rakor pengendalian inflasi di minggu kedua Januari tahun 2024 ini lebih difokuskan kepada kenaikan harga dan mengantisipasinya.
“Pada Indeks Perkembangan Harga bahan pangan di minggu kedua Januari ini, ada tiga komoditas yang naik dibanding minggu lalu, yakni bawang merah, bawang putih, dan daging ayam ras. Kita harus fokus mengatasi kenaikan harga tiga komoditas tersebut.” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik Windhiarso Putranto menyampaikan dalam paparannya, inflasi bulan Januari dominannya selalu disebabkan oleh inflasi komponen harga yang bergejolak.
“Secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH turun sebesar 9 persen poin. Wilayah dengan persentase penurunan terbesar secara berturut-turut adalah Pulau Jawa 16,85 persen poin, Pulau Sumatera -13.08 persen poin, dan luar Pulau Jawa dan Sumatera -4,48 persen poin.” jelasnya.
Ia menyebut, komoditas cabai rawit masih mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan hingga minggu kedua Januari ini.
“Fluktuasi harga komoditas tersebut terjadi di 156 kabupaten/kota seluruh Indonesia,” ujarnya.
Di Kota Singkawang sendiri, dari data yang dikeluarkan BPS Kota Singkawang pada 2 Januari 2024 menyebutkan inflasi di Kota Singkawang masih relatif stabil.
Hingga Desember 2023, secara tahunan inflasi di Kota Singkawang mencapai 1,74 persen, lebih rendah dibanding inflasi tahunan Desember 2022 yang sebesar 5,96 persen. Dengan penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas beras, rokok kretek filter, dan bawang putih dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,7943%; 0,3203%; dan 0,1445%.