• Jumat, 26 Juli 2024. Jam: 16:52

Ritual Adat Kurung Semangat: Wujud Persatuan dan Harmoni Masyarakat Sintang

Sintang, Kalimantan Barat – Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, didampingi Wakil Bupati Sintang Melkianus dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus, menghadiri pelaksanaan Ritual Adat Kurung Semangat di Betang Tampun Juah Jerora Satu pada Kamis (7/3).

Melkianus, mewakili Pemkab Sintang, mengapresiasi Ritual Adat Kurung Semangat yang bertujuan mempersatukan dan menjaga keharmonisan masyarakat Sintang.

“Ritual Adat Kurung Semangat ini bertujuan untuk mengembalikan semangat para pemimpin dan kita semua. Ini merupakan bentuk niat baik kita bersama. Kami menghargai dan menghormati kegiatan ini,” terang Melkianus.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan hari ini sebagai tonggak sejarah untuk saling menghargai dan menghormati siapapun yang tinggal di Kabupaten Sintang.

“Suku dan agama apa pun yang ada di Kabupaten Sintang harus dihormati dan dihargai. Setuju?” tanya Wakil Bupati Sintang, yang dijawab dengan seruan “setuju” dari para hadirin.

“Kabupaten Sintang adalah rumah kita bersama. Tidak ada suku atau agama yang menjadi skala prioritas. Kita sama. Karena kita adalah bagian dari NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Dan ini harus kita terapkan di Kabupaten Sintang,” pesan Melkianus.

Ia pun berharap agar jika terjadi selisih paham, masyarakat dapat duduk bersama dan berdiskusi untuk menyelesaikannya.

“Kita lawan siapapun yang ingin mengganggu Kabupaten Sintang. Kita ingin Sintang ini tetap damai. Penyampaian aspirasi kita hargai. Namun, kami harus bijak dan adil dalam mengambil keputusan,” terangnya.

Melkianus juga menegaskan bahwa Pemkab Sintang tidak mampu sendirian menjaga kedamaian dan keharmonisan.

“Kami perlu bantuan ormas-ormas yang ada dan seluruh masyarakat. Ormas penting, karena mewakili suku dan agama. Kami merencanakan setelah Idul Fitri, akan mengajak seluruh ormas untuk duduk bersama dan menyepakati upaya menjaga kedamaian di Kabupaten Sintang,” terang Melkianus.

Terakhir, Melkianus menjelaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sintang dalam menjaga adat dan budaya, serta peran penting masyarakat dalam menjaga kedamaian dan keharmonisan di wilayahnya. Ritual Adat Kurung Semangat menjadi salah satu simbol persatuan dan upaya bersama dalam mewujudkan Sintang yang damai dan sejahtera. “Kita hargai adat dan budaya yang ada dan kegiatan ini bukan sebagai hukum adat, tetapi murni ritual adat kurung semangat untuk mewakili masyarakat dalam menjaga kedamaian. Sintang tetap damai dan menjadi rumah besar untuk kita semua,” tutup Melkianus.

Read Previous

BPBD Kayong Utara Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Desa Sui Mata Mata

Read Next

Ritual Adat Kurung Semangat: Penegasan Komitmen Kedamaian di Sintang