Sekadau, Kalbar – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Sekadau Paulus Yohanes menghadiri kegiatan pembukaan dan pelepasan Mahasiswa/i Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIMA) Sintang yang dilaksanakan di ruang serba guna kantor Bupati Sekadau, Senin, (7/2).
Dalam sambutannya, Paulus Yohanes mengatakan, dengan adanya kegiatan KKL dari Mahasiswa dan Mahasiswi STAIMA Sintang di Kabupaten Sekadau dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat di Kabupaten Sekadau. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Paulus Yohanes juga menyampaikan, kegiatan KKL tersebut tentu dalam rangka untuk mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan dibangku kuliah, namun pada teori dan prakteknya sering mengalami sebuah kendala dan tidak mungkin persis sama, pasti akan selalu ada perbedaan-perbedaan yang terjadi.
“Oleh karena itu, kita harus memiliki seni dalam menyampaikan hal-hal kepada masyarakat yang mungkin menurut kita kurang pas, tapi itulah yang memang sudah menjadi kebiasaan dan tradisi yang sudah dijalankan masyarakat secara turun menurun, sehingga harus ada mekanisme dan proses untuk kita memberikan suatu perubahan tersebut kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua STAIMA Sintang Muhammad Faisal mengatakan, ada sekitar 55 orang mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti kegiatan KKL tersebut yang nantinya akan dibagi dan ditugaskan dibeberapa desa yang ada di Kabupaten Sekadau.
“Dari jumlah Mahasiswa KKL ini kita bagi menjadi empat kelompok untuk disebarkan dibeberapa desa ditiga kecamatan yang ada di Kabupaten Sekadau ini, yaitu Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau Hulu dan Belitang,” Katanya.
Faisal menambahkan, mahasiswa KKL kita ini nantinya akan dititipkan dan disebarkan di Desa Rawak Hulu, Landau Kodah, Belitang, dan Desa Engkresik dalam kurun waktu selama satu bulan mengabdi kepada masyarakat. “Adapun jumlah mahasiswa yang akan melaksanakan KKL di Desa Rawak Hulu yaitu berjumlah 15 orang, Desa Landau Kodah berjumlah 14 orang, Desa Belitang berjumlah 14 orang dan di Desa Engkresik ada 15 orang mahasiswa,” tutupnya.