
Kubu Raya, Kalbar – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam membuka kegiatan Penguatan Kapasitas Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) melalui pengembangan jejaring dengan Lembaga masyarakat dalam pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KTPA) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (31/5) .
Sekda Yusran menyampaikan bahwa harus menekankan pentingnya mengoptimalkan proses-proses perlindungan anak dan perempuan. Pertemuan ini merupakan upaya penguatan kapasitas seluruh elemen baik jajaran pemerintahan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), yayasan-yayasan, dan lain sebagainya.
“Untuk mengoptimalkan, upaya-upaya perlindungan anak dan perempuan, termasuk upaya mengatasi tindak pidana perdagangan orang,” ujarnya.
Menurut dia, anak-anak merupakan generasi bangsa yang harus mendapatkan perlindungan yang harus mendapatkan pendampingan, mendapatkan rasa aman, sehingga mampu mengembangkan potensi diri dan mengembangkan karakter. Sehingga benar-benar menjadi generasi bangsa yang berkualitas dan mumpuni untuk masa depan bangsa ini.
Ia menuturkan, dengan perempuan yang merupakan tiang atau pondasi dari rumah tangga yang juga harus di beri perlindungan dan penguatan, jangan sampai mendapaatkan permasalahan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Untuk itu semua elemen diharapkan mengawal ini, pertemuan yang dilaksanakan hari ini sebagai penguatan untuk mengatasi permasalahan itu,” kata Yusran.
Dia berharap, semua masyarakat dapat menyadari pentingnya memberikan perlindungan terhadap anak dan perempuan, pentingnya membangun generasi bangsa sehingga mumpuni dan berkualitas ke depannya.
“Ini harus menjadi gerakan secara bersama-sama, jika tidak demikian akan berat, jika hanya dilakukan oleh 1, 2 pihak saja, apalagi pemerintah dengan segala keterbatasan. Secara ‘kepung bakul’ semua harus terlibat,” tuturnya.
Ia menilai, hingga saat ini memang tindak kekerasan terahadap perempuan dan anak mengalami peningkatan, dan semua elemen sudah bergerak untuk mengatasi persoalan kekerasan terhadap anak dan perempuan serta tindak perdagangan orang, sehingga kondisinya pun masih relatif kondusif.
“Selama ini semua elemen sudah bergerak, pada kesempatan ini kita lebih solidkan lagi upaya penguatannya, karena masing-masing elemen ini tentu ada kekuranganya,” tutupnya.