• Jumat, 29 Maret 2024. Jam: 15:17

Sintang Tetapkan 25 Desa Sasaran Lokus Stunting

Sekda Sintang, Yosepha Hasnah saat mensosialisasikan penurunan angka stunting.

Sintang (Rakyat Borneo) – Pemerintah Kabupaten Sintang telah menetapkan 25 desa sebagai sasaran lokus stunting. Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, anak harus lahir sehat dan tumbuh dengan baik, didukung pendidikan berkualitas sehingga menjadi generasi yang menentukan kesuksesan pembangunan bangsa. “Sebaliknya, jika anak-anak terlahir dan tumbuh dengan kekurangan gizi, mereka akan menjadi anak yang kerdil atau stunting,” kata dia.

Dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Sintang, diperlukan koordinasi dan kerjasama banyak pihak seperti OPD terkait, dunia usaha, masyarakat umum dan pemangku kepentingan lainnya. “Semua pihak harus konsisten dalam penanganan dan pencegahan stunting serta dijadikan prioritas kerja,” pinta Yosepha.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Tenny Calvenny Soriton menyampaikan pengentasan stunting memang menjadi prioritas nasional sejak 2017.

“Kami bekerja untuk memberdayakan keluarga pada intervensi sensitif. Kami akan membantu mengkampanyekan pentingnya menjaga gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. BKKBN terus melakukan dukungan terhadap kampanye penurunan angka stunting sesuai program kerja yang ada pada kami,” katanya.

Ia mengungkapkan, tahun 2019 sasaran proyek prioritas nasional di Kabupaten Sintang ada 5.747 keluarga dan balita, sedangkan tahun 2020 sasaran proyek prioritas nasional di Sintang 5.797 keluarga dan balita. Program kemitraan dalam kampanye pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, masuk sebagai proyek prioritas nasional. “Program ini untuk memperkuat program penurunan angka stunting di Kabupaten Sintang,” terang Tenny Calvenny Soriton.

Read Previous

Kayong Utara Masih Fokus Tangani Covid 19

Read Next

Pemkab Sintang Uji Coba Masa Transisi New Normal