Kubu Raya, Kalbar – Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Muhammadiyah Pontianak kini resmi menjadi Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat. Terkait hal itu, Ketua STIK Muhammadiyah Pontianak Haryanto mengapresiasi Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan. Menurutnya, Bupati Muda Mahendrawan mempunyai kontribusi yang signifikan dalam proses perubahan bentuk lembaga pendidikan yang dipimpinnya itu.
“Kami sangat memberikan apresiasi dan penghargaan karena memang di awal-awal pada saat pengajuan (perubahan lembaga) ini, Bupati Kubu Raya sangat-sangat mendukung dengan memberikan komitmen yaitu berupa surat rekomendasi,” kata Haryanto di sela acara Reuni Akbar Alumni Akademi Keperawatan dan STIK Muhammadiyah Pontianak di Pontianak Convention Centre, Sabtu (17/9) malam.
Haryanto menyebut acara reuni akbar menjadi momen istimewa bagi civitas STIK Muhammadiyah Pontianak. Sebab di tahun 2022 tepatnya pada awal September lalu, surat keputusan perubahan bentuk lembaga dari sekolah tinggi menjadi institut telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. “Sehingga Alhamdulillah di tahun ini juga kita sudah mulai menerima mahasiswa dan memulai perkuliahan,” ujarnya.
Ia menambahkan, perubahan bentuk lembaga akan membuat Muhammadiyah semakin optimal di dalam membantu pemerintah khususnya di bidang pendidikan.
“Kita bisa lebih lagi berkontribusi di bidang pendidikan,” sebutnya. Muda Mahendrawan menyambut gembira perubahan bentuk lembaga STIK Muhammadiyah Pontianak menjadi Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat.
Dirinya menilai perubahan bentuk lembaga sangat strategis dalam meluaskan peran Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi.
“STIK sudah berubah status menjadi Institut. Dengan sedikitnya memiliki enam program studi, ini akan semakin banyak membuat peluang-peluang yang lebih baik lagi dan tentu juga akan jauh lebih bisa memaksimalkan perannya di dunia pendidikan yang selama ini sudah sangat luar biasa,” tuturnya.
Terkait kehadiran dirinya di reuni akbar alumni Akper dan STIK, Muda mengatakan hal itu sebagai upayanya untuk ikut memantik semangat pengabdian civitas STIK agar semakin berdedikasi dan militan dalam pengabdiannya di berbagai tempat. “Karena di lapangan ini tentu mereka menjadi garda depan di seluruh pelosok desa dengan berbagai tantangan geografis yang ada di Kalimantan Barat,” katanya.
Muda menambahkan, acara reuni juga menjadi ajang bertukar informasi dan pengalaman bagi para alumni. “Silaturahmi ini akan memberikan lompatan injeksi supaya semua lebih optimistis dan progresif,” ucapnya.