Pontianak, Kalbar – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjadi sosok yang konsisten dalam membangun kesehatan Kalimantan Barat. Sejak menjabat sebagai Walikota Pontianak Periode 2008-2018. Di mana beliau sudah menunjukkan komitmennya dimulai dari membangun RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie yang berkonsep rumah sakit tanpa membedakan kelas pelayanan.
Ia juga konsisten dalam menanggulangi Covid-19. Mulai dari Penegakan Protokol Kesehatan, beliau juga melakukan banyak inovasi seperti layanan pengisian oksigen gratis dan telemedicine serta bantuan ambulance transport infeksius dan oxygen concentrator bagi Kabupaten/Kota se Kalbar.
Pada kesempatan kali ini, ia berkesempatan untuk meresmikan Facelift RSU Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Pontianak di Jalan Tanjung Raya II, Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Jumat, (18/3). Pembangunan facelift dan front office RSU YARSI Pontianak dalam upaya meningkatkan mutu dan pelayan RS dikarenakan sudah banyak bangunan tua sejak berdiri dan diresmikan pada tahun 1986.
Sutarmidji berharap, seluruh Rumah Sakit di Kalimantan Barat harus baik dari sisi pelayanan, bukan hanya tampilan yang bagus. Karena, Pelayanan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan rumah sakit untuk masyarakat. Tidak hanya di Pontianak, tetapi di seluruh rumah sakit daerah yang ada di Kalimantan Barat harus memadai dari sisi pelayanan dan berinovasi dalam memberikan pelayanan.
Selain itu, dia mengatakan, peningkatan fasilitas di RSU Yarsi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di kawasan Pontianak Timur dan sekitarnya. “Rumah Sakit Yarsi ini bukan hanya untuk masyarakat yang berada di kawasan Pontianak Timur. Tetapi, masyarakat dari Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah juga berobat ke sini. Jadi, saya berharap RS Yarsi bisa memperkuat manajemen dan pelayanannya, sehingga dapat menambah fasilitas-fasilitas yang kurang,” ungkapnya.
Dengan tampilan wajah baru ini, Gubernur Kalbar berharap, RSU Yarsi semakin lebih baik dan menjadi rumah sakit rujukan andalan di kawasan Pontianak Timur.
“Saya kasih tantangan kepada manajemen RS Yarsi. Jika jajaran manajemennya bisa mendapatkan surplus dan tidak minus, Pemprov Kalbar akan bantu membangun ruang rawat inap yang baik dan bersih,” jelas Midji
Sementara itu, Direktur RSU Yarsi Pontianak, Carlos Djaafara mengatakan, kesalahan managemen dan pandemi yang melanda selama 2 tahun terakhir membuat rumah sakit hampir bangkrut.
“Kami iringi dengan memperkuat manajemen dan transparansi, serta pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Saya mewakili semua Pengurus Yarsi Pontianak sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Gubernur Kalbar, Sutarmidji, yang telah memberikan perhatian kepada RSU Yarsi Pontianak. Semoga pelayanan kesehatan Kalimantan Barat semakin baik dibawah pemerintahan Bapak,” pungkasnya.
