• Kamis, 10 Oktober 2024. Jam: 03:03

Ternak Madu Kelulut, Katini Raup Omset Jutaan Rupiah

Sintang, Kalbar – Berawal dari anaknya yang mengalami sakit dan sulit mencari madu asli membuat Katini berinisatif membuat madu kelulut sendiri. Alhasil, akhirnya Katini tertarik untuk mengembangkan bisnis madu kelulut ini. Dia kemudian membuat usaha madu kelulut dengan nama Mekar Siip Jeng Tini.

“Waktu itu anak saya menderita sakit. Saya memang menghindari obat-obatan dari dokter. Jadi saya browsing di google, ternyata madu kelulut bisa berguna untuk pengobatan sakit yang diderita anak saya. Jadi saya berusaha untuk men-stock madu kelulut buat keluarga saya,” katanya, Kamis (7/10).

Katini memilih berbisnis madu kelulut karena meyakini madu kelulut ini lebih bagus dari madu lainnya. Karena memiliki khasiat atau kandungan yang lebih bagus. “Terbukti pada anak saya yang akhirnya sembuh. Dulu saya punya teman, dia menjual madu kelulut. Ini yang membuka pikiran saya untuk mencoba memproduksi atau membudidaya sendiri madu kelulut,” katanya.

Lebah yang dibudidayakan oleh Katini adalah lebah kelulut. Ia mulai ternak lebah kelulut ini sejak 2019 lalu. Dia mendapatkan lebah kelulut dari masyarakat. “Kita beli dan pesan ke masyarakat yang ingin menjualnya,” katanya.

Katini belajar ternak madu kelulut dari youtube. Cara ternaknya, ia membuatkan popping untuk koloni lebah memproduksi madu. Karena saat dibeli, lebahnya masih berada di dalam batang.

Untuk makanan lebah, Katini menggunakan bunga AMP. Bunga ini salah satu makanan lebahtrigona. Lebah kelulut tidak membuat sarang sendiri di pohon. Dia bersarang di tempat yang telah disediakan oleh Katini, di dalam popping. Namun jika lebah ini merasa tidak nyaman dia akan pergi dari sarang mencari tempat yang lebih nyaman baginya. Bagaimana caranya agar lebah-lebah ini menetap dan tidak pergi dari sarang ini? Katini membuat pekarangan rumahnya menjadi rimbun dengan pepohonan agar tidak gersang. “Ini juga sebagai makanan yang diperlukan oleh lebah seperti jambu, belimbing dan di sana ada bunga telang. Sehingga dia akan balik lagi ke sarangnya,” kata Katini.

Awal mencoba beternak lebah kelulut, Katini membeli sekitar 8 kotak koloni. Bahkan pertama kali membeli, koloni lebah tersebut pergi dari sarang yang dibuatnya dan tidak kembali lagi. “Kalau lebah yang sekarang diternaknya sudah hasil dari pemijahan dan sudah bisa pecah koloni. Kalau untuk di sini kita baru memiliki 2 sarang,” katanya.

Dalam satu koloni, terdapat ribuan lebah kelulut. Katini memaneh madu lebah kelulut ini dalam kurun waktu 4 bulan sekali. Ini demi menjaga kualitas madu tetap bagus. Untuk hasil panen madunya, tergantung jumlah koloni lebah dan besar popping sarangnya.

“Ada yang 1 liter dan ada juga ½ liter madu dalam sekali panen,” katanya.

Madu kelulut yang diproduksi Katini madu asli tanpa campuran gula dan lainnya. Dari ternak lebah ini, Katini mampu menghasilkan 20 liter madu kelulut dalam satu kali panen. Ia menjual madu kelulut murni ini dalam satu kemasan botol marjan. Ada juga menggunakan botol besar.

Untuk madu menggunaakan kemasan botol dengan berat bersih 300 gram, ia menjualnya Rp170.000. Sedangkan untuk kemasan botol besar, madu kelulut tersebut ia jual seharga Rp230.000. Dalam sekali panen, Katini mampu mengantongi keuntungan sebesar Rp10.000.000. Pemasaran madu kelulutnya ini sudah ke seluruh Indonesia. “Kebetulan saya sudah masuk ke market place untuk penjualannya,” katanya. Selain memproduksi madu kelulut, Katini juga berbisnis akar bajaka dan bunga telang. Untuk mendapatkan madu kelulut produksi Katini ini, dapat menghubungi 085652198086.

Read Previous

Pengurus IAKMI Cabang Kabupaten Landak Dikukuhkan

Read Next

Pemkab Akan Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan Daerah