
Kayongutara, Kalbar – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU) menggelar coffee morning dan discussion mengusung tema “merawat pendidikan gratis dengan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang pendidikan di Kabupaten Kayong Utara”. Acara ini dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, dan turut dihadiri seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara serta Organisasi Masyarakat dan tamu undangan yang berlangsung di Aula Istana Rakyat Sukadana, Senin (6/11).
Dalam kesempatan tersebut, Romi Wijaya mengatakan berdasarkan isu strategis dalam peran pemerintah daerah untuk meningkatkan IPM maka terdapat 3 dimensi penting yang perlu diperhatikan yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Untuk itu, Pj Bupati Romi Wijaya menggagas sebuah inovasi yang disebut revitalisasi dan optimalisasi manajemen yang terintegrasi dalam upaya meningkatkan IPM Kabupaten Kayong Utara.
“Dari isu strategis ini, saya mencoba menggagas inovasi berupa revitalisasi dan optimalisasi manajemen terintegrasi. Ini bertujuan untuk memperkuat dan mengoptimalkan aset yang telah ada di dalam birokrasi, karena sistem dan regulasi sudah tersedia. Yang diperlukan hanyalah konsep yang akan kita implementasikan,” jelas Romi Wijaya.
Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik menyebutkan IPM Kayong Utara pada tahun 2022 mencapai 63,81 meningkat 0,91 poin dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya (62,90).

“Ini salah satu bagian dari tugas dan tanggungjawab kita bersama baik sebagai ASN atau bagian dari stakeholder yang ada di Kayong Utara ini. IPM bukan hanya domainnya dunia pendidikan namun mencakup sektor-sektor yang luas dan ini relevan dengan amanah konstitusi kita yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa jadi permasalahan saat ini bagaimana peran kita dalam meningkatkan IPM ini. Oleh Karena itu, menjadi PR kita bersama untuk merumuskan apa yang menjadi alternatif strategi, inovasi dan rencana aksi yang harus dilakukan,” kata Romi Wijaya.
Kemudian, Pj Bupati Romi Wijaya juga menyoroti pengeluaran per kapita yang terbilang rendah dan IPM Kabupaten Kayong Utara yang masih berada di peringkat 14 se-Kalimantan Barat. Kendati begitu, berdasarkan nilai rata-rata IPM Kayong Utara tidak terlalu jauh dengan Kabupaten lain sehingga pemerintah daerah tetap optimis bisa lebih baik kedepan.
” Berdasarkan data BPS, IPM kita terus meningkat dari tahun 2019 hingga 2022. Untuk tahun 2023, kita masih menunggu rilis dari BPS. Progres terkait IPM ini fluktuatif. Data BPS menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah hanya mencapai tamat SD atau kelas 1 SMP. Sementara usia harapan hidup berada di 68,82 tahun pada tahun 2022. Yang cukup mengkhawatirkan adalah pengeluaran per kapita kita hanya sekitar 7,9 juta pertahun. Artinya, setiap orang di Kayong hanya mampu belanja rata-rata sekitar 7,9 juta per tahun, atau sekitar ratusan ribu per bulan. Meskipun kita saat ini berada di peringkat 14, kita tidak terlalu jauh dari rata-rata Kalbar. Oleh karena itu, tidak ada yang tidak mungkin bagi kita untuk melampaui mereka.” jelas Romi Wijaya.
Pj Bupati Romi Wijaya juga menegaskan yang paling penting adalah ketepatan program kegiatan pemerintah daerah yang diformulasikan dalam kebijakan penganggaran. “Konsistensi diantara perencanaan penganggaran itu yang paling penting, supaya efektifitas program kegiatan dapat tujuan sasarannya sebagaimana yang diinginkan,” tegas Romi Wijaya.