Sekadau, Kalbar – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sekadau Gelar Rakor Penanggulangan Bencana Banjir yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Bupati Sekadau, Rabu (7/9).
Rakor tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Sekadau, Subandrio didampingi Wakapolres Sekadau, Kompol Muhammad Aminuddin dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi.
Turut hadir dalam rakor tersebut, beberapa Camat di Kabupaten Sekadau, Kepala OPD, Perwakilan tokoh adat dan masyarakat serta perwakilan jurnalis.
Pada kesempatan tersebut, Subandrio mengatakan bahwa rakor ini di adakan berkaitan dengan situasi laporan keadaan cuaca yang diprediksi sampai bulan Desember curah hujan cukup tinggi sehingga perlu dilakukan antisipasi.
“Berdasarkan pengalaman menangani banjir tahun 2021 kemarin, kita cukup kelabakan juga menghadapi banjir yang cukup besar, terdapat 5000 lebih KK, 18.000 lebih jiwa dan 27 desa yang terdampak banjir secara langsung,” ungkapnya.
“Sebagai informasi, untuk memantau dampak banjir Kabupaten Sekadau sudah memiliki aplikasi penanganan banjir yaitu sistem informasi dampak banjir (Sidapan). Sidapan menjadi pelopor aplikasi banjir di Kalbar,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan bahwa situasi di Kabupaten Sekadau saat ini adalah situasi siaga. Siaga banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
“Sebagai informasi, saat ini data BMKG yang kita gunakan yaitu data BMKG Tebelian. Sehingga tingkat keakuratannya hampir sama dengan kondisi dilapangan,” Ucap akhmad.
Sedangkan penanganan bencana kata Akhmad perlu kerja sama semua pihak.
“untuk penanganan bantuan logistik kedepan semua akan diatur melalui managemen Sistem informasi dampak banjir (Sidapan),” pungkasnya.
Pada acara tersebut juga diadakan diskusi mengenai penanggulangan banjir yang menghasilkan 12 poin kesimpulan berdasarkan laporan dan masukan dari sejumlah stakeholder serta ditutup dengan penandatanganan berita acara hasil rakor penanggulangan bencana banjir.