Sintang, Kalbar – Baru 2 desa dari 12 desa di Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang yang sudah Open Defecation Free (ODF). Penyebabnya karena dari masyarakatnya, kemamaun untuk melaksanakan ODF yang masih kurang. Padahal, lanjut dia, dari desanya sudah memberikan bantuan untuk pembuatan jamban sehat, bantuan pembuatan kloset dan bantuan paralon. Demikian kata Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Jelimpau, Ahmad Mudasir.
“Satu desa di tahun 2021 dan satu desanya lagi di tahun 2019,” ungkap Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Jelimpau, Ahmad Mudasir, ditemui media ini, Jumat (18/11). Dia mengatakan, di tahun ini Puskesmas Jelimpau menargetkan dua desa melaksanakan ODF. “Hanya progressnya masih agak lambat,” kata dia.
“Tinggal masyarakatnya membuat WC saja. Hanya cukup susah,” kata dia.
Dikatakan dia, sebagian masyarakat sudah ada punya WC tapi septic tanknya tidak ada. Jadi harus buat septic tank.
“Selama ini mereka membuang air besarnya ke parit dan ada yang ke sungai, arah paralon septic tanknya. Jadi sama dengan tidak punya WC sebenarnya,” ungkap dia.
Dikatakan dia, desa yang sedikit susah untuk melaksanakan ODF yaitu Desa Sungai Buluh. “Laporan dari petugas desanya, di Sungai Buluh kebanyakan punya WC tapi tidak ada septic tanknya. Jadi langsung diarahkan paralonnya ke sungai atau ke parit dan lahan terbuka bebas,” ungkap dia.
Padahal, lanjut dia, kades dan semua perangkat desanya mendukung untuk segera ODF. “Mudah-mudahan di tahun 2023, bisa ODF dengan dukungan dari perangkat desanya,” kata dia.
Dia menegaskan, bahwa menjaga kesehatan lingkungn itu sangat penting. “Sanitasi total juga membawa hal yang sangat positif bagi kita, contohnya adalah dengan tidak membuang air besar sembarangan, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, menyimpan makanan ditempat yang benar terutama air minum, membuang sampah pada tempatnya, serta membuang limbah kesaluran,” jelasnya.
