Sintang, Kalbar – Berawal dari hari raya Idul Fitri tahun 2019 lalu, Suryanti menyajikan berbagai menu masakan untuk keluarga besarnya. Salah satu menu masakan yang disajikannya adalah kerupuk kulit sapi. Dari sekian banyak menu yang dihidangkan oleh Suryanti, ternyata kerupuk kulit sapi menjadi menu yang paling cepat habis.
“Dari sinilah, muncul ide saya untuk menjual kerupuk kulit sapi. Saya sering keliling toko – toko di Sintang, ternyata belum ada yang menjual kerupuk kulit sapi,” katanya.
Sejak itu, Suryanti memulai berbisnis kuliner kerupuk kulit sapi. Sebelumnya, Suryanti belajar membuat kerupuk kulit sapi ini dari tetangganya saat masih berada di Yogyakarta.
Bahan untuk membuat kerupuk kulit sapi inipun hanyalah kulit sapi dicampur bumbu rempah – rempah yang terdiri dari bawang putih, jahe, ketumbar, penyedap rasa dan garam.
Cara membuatnya, bersihkan kulit sapi dari sisa-sia bulu dan lemak yang masih menempel dengan cara direndam dengan air panas atau direbus terlebih dahulu, kemudian dikerok.
Setelah dikerok, kulit sapi dipotong – potong dengan ukuran sesuai selera. Selanjutnya, haluskan bumbu rempah – rempah yang telah tersedia. Kemudian rendam kulit sapi yang telah dipotong – potong dengan bumbu rempah – rempah tersebut selama 2 hari. Setelah itu, jemur potongan kulit sapi yang sudah dilumuri bumbu hingga kering. Setelah kering, kerupuk kulit sapi direndam dalam minyak goreng di kuali. “Kerupuk kulit sapinya diungkep. Minyak goreng tidak sampai mendidih,” katanya.
Setelah diungkep, kerupuk kulit sapi ditiriskan dan dijemur kembali hingga kering.
“Penjemuran yang kedua harus benar – benar kering. Kalau diangkat alas untuk menjemurnya, kerupuk akan berbunyi kresek – kresek. Biasanya penjemuran dilakukan selama seminggu. Cuaca harus panas terik. Kalau musim hujan saya tidak produksi,” katanya.
Setelah kering, kerupuk dimasukan dalam kemasan. Dalam sekali produksi, Suryanti memproduksi kerupuk kulit sapi sebanyak 20 kg. Ia menjual kerupuk kulit sapi ini dalam kemasan 50 gram dengan harga Rp20.000 perbungkusnya. Suryanti memasarkan kerupuk kulit sapi ini ke toko – toko dan swalayan yang ada di Kota Sintang.
Dalam sebulan, kerupuk kulit sapi produksi Suryanti ini habis terjual sebanyak 400 bungkus. Dia menjual kerupuk kulit sapi yang sudah digoreng dan yang belum digoreng. Omset yang diperolehnya dari bisnis kerupuk kulit sapi ini berkisar Rp 5.000.000 perbulannya.