• Rabu, 24 Juli 2024. Jam: 12:00

BLH Sintang Ingin Punya TPA Sanitary Landfill

Sintang, Kalbar – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sintang menginginkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berstandar sanitary landfill. Demikian disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sintang, Igor Nugroho, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, saampah masih menjadi persoalan serius di Kota Sintang. Apalagi sarana prasarana yang dimiliki BLH sudah tua. Terutama dump truck yang sudah tua dan minim jumlahnya. “Kendaraan dump truck untuk mengangkut sampah perlu peremajaan. Kemudian jalan menuju TPA juga dalam kondisi rusak,” kata Igor.

Dikatakan dia, jika ke depannya TPA di Kota Sintang berstandar sanitary landfiil maka dibutuhkan lahan sekitar 30 – 50 hektar. Dia menjelaskan, sanitary landfill adalah sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dnegan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi yang cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang dioperasikan  dengan sistem sanitary landfill akan meminimalisir dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara, sehingga lebih ramah lingkungan. Hal ini tentunya menjadi solusi yang baik dibandingkan dengan sistem penimbunan sampah terbuka (open dumping). “Dibutuhkan alat-alat berat untuk mendukung konsep TPA sanitary landfill ini. Kami akan mencoba mengajukan bantuan alat-alat berat ke pemerintah pusat,” kata dia.

Dikatakan Igor, TPA baru yang direncanakan berada di Jerora. Hanya saja masih akan dirapatkan kembali. Dia juga meminta masyarakat untuk patuh membuang sampah di TPS. “Kami sudah menyiapkan TPS – TPS. Jangan dibuang di luar TPS. Seperti kejadian di hutan wisata, sudah beberapa kali kami bersihkan tapi masih masyarakat masih buang di sana,” ungkapnya.

Masih kata Igor, pihaknya juga sudah bekerja sama dengen beberapa RT untuk membantu mengambil sampah di rumah – rumah warga. Jadi mereka bisa langsung bawa ke TPA. Pola kemitraan ini yang mau dikembangkan terus. Jam buang sampah akan mau diatur ulang.

“Jumlah TPS memang masih kurang. Karena banyaknya penolakan masyarakat jika di depan rumahnya jadi TPS. Sehingga TPS terkonsentrasi di satu tempat. Beberapa  TPS ditutup akibat penolakan. Spot spot TPS akan kami atur ulang,” ungkapnya.

Dia mengatakan, pihaknya membutuhkan container untuk bak TPS. “Kami kurang container sampah. Harus ada dump truck khusus untuk container sampah. Kita mengharapkan ada pengadaan container untuk bak TPS,” harapnya. (tantra nur andi)

Read Previous

Banyak Lahan Pertanian di Sintang Jadi Perkebunan Sawit

Read Next

Disdukcapil Sintang Sasar Anak Sekolah Wajib E-KTP