Sintang – Bupati Sintang Jarot Winarno menargetkan Kecamatan Kelam Permai dapat menjadi lumbung padi bagi Kabupaten Sintang.
Ia menyampaikan itu saat memperkenalkan “harvester combine” ke Kelompok Tani di UPT BPP Kelam Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang.
Jarot mengatakan, untuk dapat menjadi lumbung padi, ada syarat yang harus dipenuhi yakni lebih luas tanamnya, lebih banyak produksinya dan lebih sering masa tanamnya. Sementasra saat ini, luasan tanam padi di Kelam baru 2.000 hektar. Tahun ini ditambah menjadi 3.500 hektar. “Saya inginnya tiap tahun harus bertambah,” katanya.
Jarot menginginkan angka produktivitas Sintang bisa sama dengan rata-rata nasional. Saat ini angka produktivitas nasional sebesar 5-6 ton perhektar. Sementara di Sintang baru 2-3 ton perhektar.
Dia pun berharap, jangan hanya satu tahun sekali masa tanamnya. Setidaknya minimal dua kali setahun masa tanam. “Bahkan di Baning Panjang dan Sungai maram, sudah tidak ada hari tanpa tanam. Selesai panen tanam. Selesai panen tanam,” katanya.
Jarot mengatakan, pengadaan harvester combine ini untuk membuat petani bisa mempercepat hasil panennya setiap tahun. “Pengadaan alat ini salah satunya untuk mengejar target swasembada pangan di Sintang,” katanya.
Jarot mengharapkan, dengan bantuan alat pertanian ini, bisa meningkatkan hasil produksi pertanian. Karena alat ini membantu petani mempercepat panen padi.
Kepala Balai UPT BPP Kelam, Suhaidi mengatakan harvester combine ini merupakan bantuan dari Kementan. Keunggulan dari harvester combine, pekerjaan panen menjadi otomatis karena dilengkapi penebas, perontok yang kemudian keluar sudah menjadi gabah.
Dikatakan dia, alat ini bantuan dari APBN yang diserahkan langsung oleh Bupati Sintang Jarot Winarno pada keolmpok tani di UPT BPP Kelam Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Harvester combine ini memiliki beberapa fungsi. Bisa memotong, merontok, membersihkan hingga langsung memasukkan gabah ke dalam karung.
“Bantuan alat ini diharapkan memudahkan petani dalam beraktivitas sehingga meningkatkan hasil panen,” katanya.
Suhaidi menambahkan, untuk sistem sewa alat tersebut menggunakan sistem perkilogram gabah. Yakni perkilogram sekitar Rp400.
“Jadi kalau dia satu ton hanya Rp400 ribu,” ungkap dia.
Plt Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Ulidal Muhtar mengatakan, mesin harvester hombine diberikan kepada desa yang sudah membentuk BUMDes, salah satunya yang berada di Kecamatan Kelam.
Di Kecamatan Kelam itu, kata Ulidal ada enam desa yang membentuk BUMDes bersama. “Jadi, jika ingin dapat bantuan mesin itu, kawasan perdesaan harus membentuk BUMDes bersama,” jelas Ulidal.
Menurut dia, sejumlah desa di Kecamatan Kelam memang merupakan lumbung penghasil padi dan sebagai penghasil sayur untuk Kabupaten Sintang.
Bahkan, baru – baru ini Desa Gemba Raya Kecamatan Kelam tersebut telah panen perdana padi, dan sudah dijual ke desa yang lain. Dikatakan Ulidal, secara total keseluruhan bahwa Kecamatan Kelam ini mendapatkan jatah 1.600 hektare cetak sawah.
“Harapan kita untuk Kecamatan Kelam dapat menjadi percontohan untuk pengembangan persawahan di Kalimantan Barat,” kata Ulidal.