• Monday, 21 April 2025. Jam: 13:20

Bupati Tutup Festival Seni Tradisi di Mensere

Sambas, Kalbar – Bupati Sambas H. Satono didampingi Wakil Ketua DPRD Sambas Ferdinan Syolihin, Camat Tebas, dan OPD terkait menghadiri penutupan Festival Seni Tradisi Sambas, di Mensere, Kecamatan Tebas, Sabtu (24/12).

Bupati Satono menyampaikan, kegiatan yang dilakukan ini merupakan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Sambas yang notabene 86 % masyarakat Kabupaten Sambas adalah melayu.

“Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi rakyat Kabupaten Sambas bahwasanya Sambas ini notabene 86 % penduduknya adalah melayu,” Katanya.

Ia menambahkan, masyarakat melayu memiliki segudang budaya yang belum tergali maksimal. Ia berharap melalui ajang-ajang festival seperti ini potensi-potensi budaya melayu yang ada di Kabupaten Sambas dapat diketahui, dirawat, dijaga dan dilestarikan

“Masyarakat melayu tentu memiliki segudang budaya yang belum tergali maksimal. Mudah-mudahan melalui ajang-ajang festival seperti ini potensi-potensi budaya melayu yang ada di Sambas selama ini dapat diketahui oleh masyarakat sekaligus mejaga, merawat dan melestarikan seni budaya yang ada di Sambas supaya anak cucu kita dapat terus menjaga dan melestarikannya,” tuturnya.

Selain itu, ia meminta untuk mengupayakan menjaga, merawat dan melestarikan budaya melayu, pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Sambas membangun rumah melayu sebagai rumah kebanggan masyarakat Sambas dan salah satu destinasi wisata budaya di Kabupaten Sambas.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama rumah adat melayu Sambas akan berdiri tegak, mewah dan megah sebagai salah satu destinasi wisata budaya setelah Keraton Sambas,” ujarnya.

Tidak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada semua komponen yang terlibat dalam acara ini dan berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan dan diagendakan secara rutin setiap tahun agar generasi penerus dapat memahami dan mengetahui budaya-budaya yang ada.

“Terima kasih kepada semua komponen yang terlibat dalam mensukseskan acara ini mudah-mudahan gawai seperti ini terus dilakukan dan diagendakan rutin pada tahun-tahun berikutnya. Mudah-mudahan terus dilestarikan dan dijaga sehingga anak cucu kita bisa paham dan tahu dengan budaya-budaya yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita,” pungkasnya.

Read Previous

DPUPR Kapuas Hulu Survey Lokasi Pembangunan Telekomunikasi

Read Next

Wabup Hadiri Peresmian Rusun Mahasiswa STAI Mempawah