• Kamis, 28 Maret 2024. Jam: 15:53

Dinkes PP dan KB Kampanye Penurunan AKI AKB

Kapuas Hulu, Kalbar – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan Kampanye Lokal Terkait Penurunan AKI AKB Tahun 2022 Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (26/11).

Kegiatan yang dipusatkan di Kecamatan Boyan Tanjung tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, ST. Camat Boyan Tanjung beserta Forkopimcam, Kepala Puskesmas Boyan Tanjung dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Boyan Tanjung.

Selain itu,  dalam bentuk pemeriksaan USG Terbatas oleh Dokter, Konsultasi gratis oleh Dokter Spesialis Kandungan serta penyuluhan terkait kesehatan Ibu hamil, tanda bahaya serta penangananya selama 1 hari dengan peserta seluruh ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Boyan Tanjung, dengan sasaran 148 orang ibu hamil.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.,MM menyampaikan, masalah kesehatan ibu, anak dan pencegahan penularan penyakit menular terus menjadi perhatian pemerintah saat ini.

Strategi pencapaian penurunan AKI dan AKB kata Sudarso adalah melalui peningkatan akses pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola.

“Dengan salah satu upaya terobosan adalah dengan penetapan kabupaten/kota lokus penurunan AKI dan AKB yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan, dan akan dilaksanakan secara bertahap,” kata Sudarso.

Sebagai salah satu intervensi adalah pentingnya peningkatan kapasitas dokter dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah pendekatan safe motherhood, dimana terdapat empat pilar dalam menurunkan angka kematian ibu, yaitu keluarga berencana, pemeriksaan kehamilan sesuai standard, persalinan bersih dan aman, serta PONED dan PONEK.

“Dalam perjalanan kehamilan seorang ibu, dokter memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam skrining faktor resiko pada ibu hamil dan menangani kegawatdaruratan pada ibu hamil dan bayi baru lahir,” jelasnya.

Selain itu dalam pelayanan antenatal, peran dokter diharapkan dapat ditingkatkan dengan ditambahnya jumlah kunjungan antenatal dari sebelumnya minimal 4 x menjadi minimal 6 x dimana saat 2 x pemeriksaan dilakukan oleh dokter.

“Dalam menunjang pemeriksaan antenatal tersebut untuk dapat mendeteksi faktor resiko kehamilan dan sebagai persiapan persalinan yang aman, untuk indikasi tertentu diperlukan pemeriksaan USG oleh dokter,” ulasnya.

Demikian juga untuk dapat menurunkan kematian ibu dan bayi, diperlukan suatu tatalaksana yang tepat dalam kasus-kasus penyebab kematian ibu dan bayi terbanyak.

“Oleh karena itu dilakukan kegiatan Kampanye Lokal terkait Penurunan AKI AKB dengan Pemeriksaan USG Terbatas serta konsultasi oleh dokter serta penyuluhan terkait tanda bahaya ibu hamil dan penangannya,” kata H. Sudarso.

Sementara itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat menyampaikan, pelayanan kesehatan masa hamil ditujukan kepada semua ibu hamil.

“Pelayanan kesehatan ini harus dilaksanakan secara terpadu, dan berkualitas sehingga dapat mendeteksi masalah atau penyakit dan dapat ditangani secara dini. Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat, serta melahirkan dengan sehat,” pesan Wabup.

Dikatakannya, dalam perjalanan kehamilan seorang ibu, dokter memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam skrining faktor resiko pada ibu hamil dan menangani kegawatdaruratan pada ibu hamil dan bayi baru lahir.

“Demikian juga untuk dapat menurunkan kematian ibu dan bayi, diperlukan suatu tatalaksana yang tepat dalam kasus-kasus penyebab kematian ibu dan bayi,” harapnya.

Pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil ini kata Wabup juga salah satu cara untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil, jika ibu hamil sehat maka dapat mencegah stunting pada anak balita kita di Kabupaten Kapuas Hulu.

Dia mengingatkan, agar camat serta seluruh kepala desa agar bisa mendukung kegiatan ini melalui bantuan pendanaan transportasi ibu hamil ke fasilitas kesehatan, sehingga ibu hamil bisa datang ke fasilitas kesehatan dan mendapatkan pemeriksaan sesuai standar.

Read Previous

Misa Perdana Uskup Terpilih di Gereja Agung Sekadau

Read Next

Penilaian IGA 2022, Bupati Sampaikan Dua Inovasi Unggulan