Sintang, Kalbar – Untuk pengaktifan posyandu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang terus melakukan berbagai pelatihan peningkatan kapasitas, melalui orientasi komunikasi antar pribadi kepada tenaga kesehatan dan kader posyandu. Terutama di desa – desa lokus stunting. Demikian disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Bennie Enos.
Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang memiliki sejumlah program untuk kesehatan masyarakat. Diantaranya program posyandu terpadu. Dia mengatakan, pengembangan posyandu terpadu yaitu posyandu komprehensif. Dalam posyandu tersebut, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan mulai dari bayi, balita, anak prasekolah, remaja sampai ke wanita usia subur dan lansia. “Kami juga memiliki kegiatan yang fokus pada pengaaktifan posyandu,” kata dia di ruang kerjanya.
Bennie mengatakan, saat ini dari jumlah posyandu yang ada di Kabupaten Sintang, hanya setengahnya yang belum masuk kategori posyandu aktif. Sehingga, Dinkes Sintang sedang menggencarkan pengaktifan posyandu – posyandu yang kurang aktif tersebut.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Merakai, Ricky Natanil Sucipta mengatakan, tahun 2023, Puskesmas Merakai telah menyiapkan program Expo Posyandu.
“Kalau posyandu biasanya hanya posyandu balita, tapi Expo Posyandu di Merakai ini akan melibatkan seluruh posyandu yang ada. Seperti posyandu balita, posyandu lansia dan posyandu remaja. Semuanya terlayani di satu tempat, di hari itu juga, karena ini melibatkan seluruh keluarga dalam satu rumah,” kata Ricky, dihubungi media ini, Sabtu (12/11).
Dikatakan dia, Expo Posyandu akan digelar di Kecamatan Merakai dan melibatkan seluruh posyandu yang ada di Merakai.