Sintang, Kalbar – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Nanga Ketungau, Arwadi mengatakan, dari 12 desa di wilayah binaan Puskesmas Nanga Ketungau, hanya 2 desa yang sudah Open Defacation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan. “Desa yang sudah ODF yakni Desa Mungguk Kelapa dan Desa Tanjung Baung,” katanya, saat diwawancarai media ini, Rabu (9/11).
Dia mengatakan, tahun ini pihaknya sudah mempersiapkan 3 desa untuk deklarasi ODF, yaitu Desa Pampang Dua sudah verifikasi, kemudian Jentawang Hilir yang masih dalam proses verifikasi. “Satu lagi Desa Setungkup yang sudah verifikasi ODF. Desember ini tiga desa tersebut deklarasi ODF,” katanya.
Dikatakan dia, saat ini masih ada perbaikan – perbaikan untuk deklarasi ODF. “Setelah selesai verifikasi nanti, kita lihat apa kekurangannya. Hal yang belum terpenuhi kita perbaiki,” kata dia.
Dia mengatakan, pihaknya sudah berkomitmen dengan kepala desa dari kedua desa yang sedang proses verifikasi ODF. Tergantung kepada masyarakatnya lagi apakah mau melaksanakan ODF. Dia mengaku, lambatnya program ODF karena sebagian besar desa di wilayah kerjanya berada di pesisir sungai. Sehingga lebih memilih WC di sungai.
“Kami awalnya punya program desa yang ODF, adalah desa yang paling ujung sebagai percontohan. Desa yang tidak berada di pesisir sungai. Kemudian, ada desa yang dipinggir sungai. Tapi kembali lagi untuk mengubah kebiasaan perlu waktu. Karena banyak yang sudah meloporkan bantuan untuk WC, namun tidak dimanfaatkan dengan maksimal, jadi perilakunya yang harus kita ubah,” bebernya.
Kemudian, lanjut dia, ODF yang bisa dilakukan pihaknya adalah pemicuan ke desa -desa. Karena ini juga melibatkan masyarakat, jadi perlu kesadaran dulu, bahwa mereka penting menggunakan WC. Bukan hanya sekedar membuat WC. Kalau hanya membuat WC tapi tidak digunakan juga tidak ada gunanya,
