Kubu Raya, Kalbar – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka seminar “Perempuan TOP (Teladan, Optimis, dan Produktif) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme”, yang digelar Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat, Rabu (14/9), di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya.
Dia mengatakan, sebagai upaya pencegahan radikalisme, perlu adanya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah di berbagai sektor. Menurutnya, jika pelayanan pemerintah mulai dari rumah tangga sudah optimal, maka akan membuat orang tidak mudah kecewa, tidak mudah frustrasi, dan memiliki kepuasan yang tinggi terhadap pelayanan pemerintah. Menurutnya, radikalisme bisa muncul cenderung karena adanya keresahan dan kekecewaan.
“Jika kepuasannya tinggi terhadap pelayanan pemerintah, saya kira orang tidak akan ada kecenderungan untuk berbuat radikal,” katanya.
Dia menilai, sangat tepat jika perempuan sebagai yang utama dalam pencegahan radikalisme khususnya terkait perannya dalam rumah tangga. Perempuan dinilai sangat signifikan pengaruhnya terhadap rumah tangga. Begitu pula cara berpikir perempuan dalam mengambil keputusan tidak mudah dengan sesuatu yang radikal.
“Saya kira pencegahan radikalisme ini memang harus dimulai dari rumah tangga, dan perempuan sangat signifikan dalam pencegahannya,” ujarnya.
Dia menuturkan, melalui program Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yakni Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) khusus perempuan mulai dari tingkat desa hingga kabupaten, salah satu substansi materinya akan dimasukkan terkait pencegahan radikalisme tersebut. “Kita melihat radikal ini jangan melihat ada sesuatu yang salah. Tetapi kita juga harus merasa bertanggung jawab bagaimana agar yang terlanjur salah ini tidak ada korban lagi yang lain. Berarti kita harus cepat-cepat melakukan pencegahan,” tuturnya.
Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat, Wajidi Sayadi, mengungkapkan adanya keterlibatan perempuan pada sejumlah kasus radikalisme di beberapa daerah di Indonesia. Untuk itulah pihaknya menggelar kegiatan seminar pencegahan radikalisme dengan melibatkan sejumlah organisasi perempuan yang ada di Kalimantan Barat.
“Peran perempuan khususnya ibu sangat strategis selaku guru dalam membangun sebuah rumah tangga,” kata dia.
Karena peran yang sangat strategis dalam rumah tangga itu, lanjutnya, diharapkan perempuan dapat menjadi pelopor dalam pencegahan paham yang radikal yang dimulai dari rumah tangga. “Salah satunya, jika sudah bahagia dalam keluarga tentu tidak ada pikiran yang mengarah radikal karena kepuasan sudah terpenuhi,” terangnya.