Sambas, Kalbar – Bupati Kabupaten Sambas Satono menghadiri kegiatan pembahasan perjanjian kerjasama daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia Border Crossing Agreement (BCA), di Kuching Sarawak, Selasa (14/2).
Pertemuan tersebut membahas review atau peninjauan tentang kesepakatan persetujuan perjanjian perlintasan perbatasan di kedua negara tepatnya pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia. Hasil review ini merupakan bagian dari Evaluasi perjanjian Lintas Batas Indonesia dan Malaysia tentang titik ekonomi bersama daerah perbatasan dimana Kabupaten Sambas meliputi dua perbatasan yaitu Desa Aruk Kecamatan Sajingan Besar dan Desa Temajuk Kecamatan Paloh.
Dalam review perjanjian tersebut, Bupati Satono mengusulkan untuk menentukan exit-entry point kepada Pemerintah Malaysia sebagai referensi untuk mengembangkan perbatasan khususnya di Kabupaten Sambas namun secara teknis Pemerintah Malaysia belum bisa menentukan spesifikasinya.
Dia menjelaskan, kerjasama yang baik antara Indonesia dan Malaysia ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi di Kabupaten Sambas, terutama pada tiga potensi yang menjadi unggulan Kabupaten Sambas, yaitu sektor pertanian, perikanan dan pariwisata.
“Sebenarnya hubungan antara Indonesia Malaysia terutama Sambas sudah lama terhubung, karena satu rumpun melayu. Tentu melalui acara ini, kita harapkan membawa dampak positif terutama dari sektor ekonomi, karena seperti yang kita ketahui bersama, Kabupaten Sambas mempunyai tiga potensi yang luar biasa yang belum tergali maksimal,” ungkapnya.
Dia berharap, dengan adanya acara ini bisa memberikan manfaat serta mendorong perkembangan perbatasan terutama Aruk dan Temajuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pasca pandemic covid-19.
“Pemerintah Daerah selalu berupaya untuk mendorong pengembangan perbatasan, mudah-mudahan melalui pertemuan ini bisa meraih keuntungan terutama disektor ekonomi dan pariwisata di Indonesia, khusunya rakyat Sambas untuk meningkatkan geliat ekonomi kerakyatan pasca covid-19,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri, Direktur Kawasan, Perkotaan dan Batas Negara Kementrian Dalam Negeri RI Dr. Drs. Amran, MT, Direktur Asia Tenggara Kementrian Luar Negeri RI Mirza Nurhidayat, Koordinator Fungsi Batas Laut Kementrian Luar Negeri RI Dr. Haryo Budi Nugroho, Kepala Badan BPPD Provinsi Kalbar Drs. Alexander Rombonang, MMA, M.H, Plt. Asisten Deputi BNPP Budi Setyono, Deputy Secretary General JUSA A, Datuk Mohammad Fauzi bin Md Isa, Spesial Officer to Deputy Secretary General KP22 Muhammad Kurnain bin Muhammad Saad, Undersecretary Immigration Affairs Division JUSA C, W. Husbi bin W. Mohd, Deputy Undersecretary Immigration Affairs Division M54, Wan Mohammed Saupee bin Wan Yusoff, Principal Assistant Secretary Immigration Affairs Division M52 Mohammad Syazwan bin Saleh, Asistan Secretary Immigration Affairs Division M48 Mohd Syahar bin Azizan, serta undangan lainnya.