
Sintang, Kalbar – Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sintang, Kusnidar, mengakui bahwa dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) sering kali terdengar kampanye identitas. Kampanye di pilkada seringkali melibatkan penggunaan simbol-simbol budaya atau agama yang bisa mempengaruhi preferensi pemilih.
“Saya ingin menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam konteks keberagaman masyarakat di pilkada,” katanya, pada 26 Oktober 2024.
Dikatakan dia, pihaknya selalu berupaya untuk meningkatkan kesadaran pemilih agar tidak terjebak dalam politik identitas yang bisa memecah belah persatuan.
“Masyarakat perlu meningkatkan kecerdasannya dalam menghadapi kampanye identitas dan hoaks, pada pelaksanaan pilkada,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk memahami informasi yang beredar, masyarakat diharuskan melakukan verifikasi fakta dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang memecah belah persatuan. Cara ini sangat efektif untuk mencegah beredarnya informasi hoaks. Edukasi media dan literasi digital juga dapat membantu masyarakat mengenali informasi yang valid dan mencegah manipulasi yang merugikan.
Dengan cara ini, Kusnidar berharap pemilih dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan berdampak positif bagi keberagaman serta persatuan.
Karena itu, dia berpesan, masyarakat harus berhati-hati terhadap black campaign yang sering menyebarkan fitnah dan melakukan adu domba. Taktik ini dapat merusak reputasi calon dan memecah belah masyarakat. Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa sumber informasi dan tidak langsung mempercayai berita yang belum jelas kebenarannya.
“Kesadaran dan kewaspadaan dalam memilih informasi akan membantu menciptakan iklim politik yang lebih sehat dan kondusif,” katanya.
Kusnidar berharap masyarakat bisa cerdas dalam menentukan pilihan dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang memainkan isu agama dan suku. Ia mengingatkan pentingnya pemilih untuk fokus pada visi, misi dan kinerja calon, serta tidak terjebak dalam politik identitas yang dapat memecah belah persatuan. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa kemajuan daerah.
(Rilis Kominfo Sintang)