• Minggu, 15 September 2024. Jam: 23:47

Masyarakat Ancam Golput Pemilu Jika Tuntutan Tak Terpenuhi

Sintang, Kalbar – Masyarakat Kecamatan Ketungau Tengah dan 18 Desa melakukan aksi pernyataan sikap atas terbengkalainya pengerjaan proyek jembatan ketungau 2 yang terletak dikecamatan ketungau tengah, Kabupaten sintang, Kamis (8/12).

Peletakan batu pertama pada pembangunan Jembatan ketungau 2 tersebut telah dilakukan secara langsung sejak selasa (22/8/2017) oleh bupati sintang Jarot Winarno, di dampingi oleh ketua dan wakil ketua DPRD,kepala dinas PU, para pimpinan OPD Kabupaten sintang dan disaksikan oleh warga masyarakat kecamatan ketungau tengah.

Pada sambutan bupati saat itu, pembangunan jembatan ketungau 2 rencananya akan diresmikan pada tahun 2019. Namun, sampai penghujung tahun 2022 ini proyek tersebut terbengkalai alias di duga mangkrak dan menghabiskan sekitar 27 milyar Rupiah dari dana retribusi dan pajak. Kejadian tersebut mendapatkan sorotan dan memunculkan berbagai spekulasi beragam di masyarakat.

Witri salah satu tokoh masyarakat, menuturkan bahwa sudah beberapa kali mendengar info adanya tim yang memeriksa jembatan tersebut. Namun, sampai hari ini tidak pernah mendengar tindak lanjutnya.

Ia menambahkan, nantinya setelah diadakan aksi ini harus ada respon dalam tempo 7 x 24 jam. “Jika tidak ada respon maka kami akan turunkan massa lebih banyak lagi dan akan menduduki kantor bupati dan DPRD Kabupaten Sintang,” ancamnya.

Tak hanya itu, Ensudin Koordinator Aksi menyampaikan, pernyataan sikap yaitu dengan mendukung dan mendesak aparat penegak hukum,supaya segera memproses dan menetapkan tersangka, kepada oknum-oknum yang diduga secara terorganisir terstruktur dan masiv,telah merugikan keuangan negara dan rakyat atas pengerjaan proyek jembatan ini,secara tegas dan tidak pandang bulu.

Dia meminta,kepada pemerintah supaya segera melakukan pekerjaan jalan seputau tiga-merakai dan merakai-simpang mengerat,supaya segera membangun jaringan instalasi listrik di sebelah kanan mudik kecamatan ketungau tengah, karena sudah 77 tahun indonesia merdeka, tidak pernah menikmati penerangan listrik.

“Pengerjaan jembatan ketungau 2 ini harus segara dilakukan, karena akses penyebrangan dengan jembatan ketungau sangat di nantikan dan diperlukan masyarakat dalam mobilisa urusan dan keperluan,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, bahwa Jika tuntutan ini tidak segera ditindak lanjuti, maka masyarakat pada saat pemilihan umum  tahun 2024 akan golput.

“Mohon pemerintah pusat,supaya lebih serius lagi menyikapi permasalahan ini,” pungkasnya.

Read Previous

BPS Perlu Miliki Integritas

Read Next

Radio Pemkab Raih Sertifikat Penghargaan