
Sintang, Kalbar – Ketua Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Nekodimus mengatakan bahwa antusiasme masyarakat Bumi Senentang menjadi petani sawit mandiri masih dihadapkan pada masalah infrastruktur jalan yang rusak.
Kondisi ini sudah terjadi sangat lama. Ia berharap masalah infrastruktur jalan ini menjadi perhatian serius bupati dan wakil bupati Sintang. Siapapun yang terpilih dalam Pilkada nanti harus memperhatikan masalah ini.
“Saat masyarakat antusias menjadi petani sawit mandiri, infrastruktur jalan untuk mengangkut buah banyak yang masih rusak, ini salah satu kendala,” kata Nekodimus ketika ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Sintang usai rapat paripurna pembentukan panitia khusus (pansus) tata tertib DPRD Sintang,” beberapa waktu lalu.
“Jadi ketika masyarakat menanam sawit mandiri, kalau lah tanaman itu tumbuh kemudian berbuah banyak, kalau jalan untuk mengangkut tandan buah segar atau TBS juga tidak bagus ya percuma. Ini juga membuat harga jadi murah di tingkat petani,” sambung politisi yang dikenal ramah ini.
Saat ini, harga tandan buah segar (TBS) memang cenderung stabil, bahkan dalam beberapa kesempatan sempat mengalami kenaikan meskipun sedikit.
“Harga TBS saat ini dibeli pabrik sekitar Rp 3 ribu rupiah per kilogram. Ini harga yang sudah cukup bagus bagi petani. Rata-rata, pabrik membeli TBS di angka itu. Harapannya tentu saja bisa terus meningkat lagi,” ujar legislator dari daerah pemilihan (dapil) Sintang 6 yang meliputi Kecamatan Sepauk dan Kecamatan Tempunak ini.